Para aktivis hak asasi internasional meminta pemerintah Ukraina agar menyelidiki tuduhan-tuduhan bahwa agen-agen Rusia menculik seorang aktivis oposisi Rusia di Kiev awal bulan ini.
Leonid Razvozzhayev, asisten deputi ketua partai oposisi Rusia Adil, menghilang di ibukota Ukraina itu sewaktu ia berusaha meminta suaka politik pada 19 Oktober. Ia muncul dua hari kemudian di sebuah pengadilan Moskow untuk menghadapi dakwaan merencanakan protes besar-besaran menentang Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia mengatakan kepada wartawan bahwa ia diculik dan disiksa agar menandatangani pengakuan yang menurut pengacaranya belakangan ia cabut.
Amnesty International hari Senin menyatakan bahwa hukum internasional mewajibkan Ukraina untuk menyelidiki tuduhan aktivis Rusia itu mengenai penyiksaan terhadapnya. Kelompok berbasis di London itu menyatakan pemindahan seseorang dari satu negara ke negara lain tanpa proses hukum atau administratif tidak sah.
Amnesty menyatakan bahwa Ukraina terikat pada beberapa perjanjian internasional yang mewajibkan pemerintahnya menghindari pemulangan seseorang ke wilayah di mana yang bersangkutan menghadapi risiko penganiayaan atau bentuk-bentuk lain kekejaman, perlakuan tidak manusiawi atau merendahkah, atau hukuman.
Kantor berita Rusia Interfax mengatakan beberapa kelompok hak asasi dan serikat pekerja Ukraina juga berkumpul di luar markas besar Dinas Keamanan Ukraina hari Senin untuk menuntut penyelidikan oleh pemerintah terhadap kasus Razvozzhayev. Para demonstran juga menuntut diskorsnya para kepala dinas keamanan dan perbatasan jika kasus ini telah jelas.
Komite Investigasi Rusia telah menyatakan bahwa Razvozzhayev menyerahkan diri ke pihak berwenang di Ukraina. Ia adalah satu dari tiga anggota oposisi Rusia yang akan dikenai dakwaan merencanakan protes besar-besaran.
Leonid Razvozzhayev, asisten deputi ketua partai oposisi Rusia Adil, menghilang di ibukota Ukraina itu sewaktu ia berusaha meminta suaka politik pada 19 Oktober. Ia muncul dua hari kemudian di sebuah pengadilan Moskow untuk menghadapi dakwaan merencanakan protes besar-besaran menentang Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia mengatakan kepada wartawan bahwa ia diculik dan disiksa agar menandatangani pengakuan yang menurut pengacaranya belakangan ia cabut.
Amnesty International hari Senin menyatakan bahwa hukum internasional mewajibkan Ukraina untuk menyelidiki tuduhan aktivis Rusia itu mengenai penyiksaan terhadapnya. Kelompok berbasis di London itu menyatakan pemindahan seseorang dari satu negara ke negara lain tanpa proses hukum atau administratif tidak sah.
Amnesty menyatakan bahwa Ukraina terikat pada beberapa perjanjian internasional yang mewajibkan pemerintahnya menghindari pemulangan seseorang ke wilayah di mana yang bersangkutan menghadapi risiko penganiayaan atau bentuk-bentuk lain kekejaman, perlakuan tidak manusiawi atau merendahkah, atau hukuman.
Kantor berita Rusia Interfax mengatakan beberapa kelompok hak asasi dan serikat pekerja Ukraina juga berkumpul di luar markas besar Dinas Keamanan Ukraina hari Senin untuk menuntut penyelidikan oleh pemerintah terhadap kasus Razvozzhayev. Para demonstran juga menuntut diskorsnya para kepala dinas keamanan dan perbatasan jika kasus ini telah jelas.
Komite Investigasi Rusia telah menyatakan bahwa Razvozzhayev menyerahkan diri ke pihak berwenang di Ukraina. Ia adalah satu dari tiga anggota oposisi Rusia yang akan dikenai dakwaan merencanakan protes besar-besaran.