Ukraina dan sekutu-sekutunya kini mempersiapkan diri guna memobilisasi dukungan global untuk rencana perdamaian yang akan dibahas dalam pembicaraan yang diselenggarakan oleh Arab Saudi akhir pekan ini.
Ukraina dan para diplomat Barat berharap pertemuan di kota pelabuhan Jeddah, di Arab Saudi itu, akan menjadi kesempatan bagi para pejabat untuk menyepakati prinsip-prinsip utama untuk menginformasikan setiap perjanjian perdamaian apapun yang akan mengakhiri perang Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina.
Wakil dari sekitar 40 negara akan menghadiri pertemuan tersebut, tetapi saat ini belum jelas apakah China akan termasuk di antara yang hadir. China diundang ke putaran pembicaraan sebelumnya di Denmark pada Juni, tetapi tidak hadir.
Sesi itu dijadwalkan akan dimulai pada Jumat (4/8), dan diskusi utama akan berlangsung pada Sabtu (5/8) dan Minggu (6/8).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Rabu (2/8) mengatakan dia berharap pembicaraan akhir pekan ini akan mengarah pada “pertemuan puncak perdamaian” yang lebih besar dari para pemimpin global pada musim gugur mendatang.
Rusia tidak akan terlibat dalam pembicaraan akhir pekan ini atau pertemuan puncak yang direncanakan Zelenskyy untuk musim gugur.
Di luar pendukung Baratnya, Ukraina berharap mendapatkan dukungan diplomatik dari lebih banyak negara Global South (negara-negara yang dikategorikan sebagai negara berkembang), termasuk Brazil, India, Afrika Selatan, dan Turki.
Bagian dari strategi Ukraina untuk mendapatkan dukungan dari negara-negara Global South dilaporkan akan menekankan bagaimana harga pangan telah membubung sebagai akibat dari keluarnya Rusia dari kesepakatan bulan lalu. Kesepakatan itu tadinya digagas untuk mengizinkan pengiriman gandum Ukraina dengan aman melalui Laut Hitam dan untuk mencegah Rusia menyerang fasilitas-fasilitas pelabuhan Ukraina. [lt/em]
Forum