Parlemen Ukraina mengesahkan pernyataan yang menetapkan Rusia sebagai “negara penyerang”, sementara Uni Eropa mengancam akan menambah sanksi jika Rusia terus mendukung separatis di Ukraina timur.
Parlemen Ukraina hari Selasa (27/1) juga menetapkan kelompok separatis itu, yang menguasai kawasan Donetsk dan Luhansk, sebagai “organisasi teroris,” dan meminta dunia internasional untuk menyumbang lebih banyak bantuan non-senjata dan memperberat sanksi atas Rusia.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Grigory Karsin mengatakan keputusan parlemen itu “jelas-jelas tidak bertanggungjawab” dan “sembrono,” serta bertujuan menghalangi dicapainya kompromi di Ukraina.
Di Brussels, Uni Eropa mengeluarkan pernyataan mengutuk apa yang disebut “gempuran sewenang-wenang” terhadap kota pelabuhan Mariupol hari Sabtu lalu yang menewaskan 30 warga sipil dan melukai sekitar 100 lainnya. Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa (OSCE) mengatakan roket-roket itu ditembakkan dari wilayah pemberontak.
Juru bicara militer Ukraina mengatakan sembilan tentara tewas dan 29 lainnya cedera dalam pertempuran di Ukraina timur sejak Senin.