Laporan Indeks Pembangunan Manusia 2015 yang dikeluarkan Badan PBB Urusan Program Pembangunan (UNDP) baru-baru ini menyatakan Indonesia sebagai negara berkembang terus mengalami kemajuan. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia menempati peringkat ke 110 dari 187 negara, dengan nilai indeks 0,684. Jika dihitung dari sejak tahun 1980 hingga 2014, berarti IPM Indonesia mengalami kenaikan 44,3 persen.
Direktur UNDP Indonesia Christophe Bahuet dalam jumpa pers di Jakarta hari Selasa (15/12) mengatakan ada empat indikator yang digunakan untuk mengukur IPM Indonesia tahun 2014, yakni angka harapan hidup sebesar 68,9, harapan tahun bersekolah 13,0, rata-rata waktu sekolah yang sudah dijalani oleh orang berusia 25 tahun ke atas sebesar 7,6 dan pendapatan nasional bruto per kapita 9,788.
Ia mencontohkan bagaimana indikator harapan hidup tahun 1980 yang berada di bawah 60 tahun, kini mencapai 68,9 tahun. Sementara pendapatan nasional bruto meningkat dari 3.000 dolar Amerika per kapita menjadi 9.788 dolar Amerika per kapita.
Menurutnya kesenjangan pembangunan manusia hingga tingkat daerah harus dipersempit. Demikian pula dunia kerja yang semakin dipengaruh oleh revolusi digital seharusnya mendorong dunia pendidikan di Indonesia untuk membekali generasi muda dengan kompetensi sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
"Jika Indonesia terus meningkatkan angka harapan hidup dan jika Indonesia terus tumbuh secara ekonomi maka ada harapan indeks pembangunan manusia Indonesia akan terus naik," tambah Bahuet.
Senior Technical Specialist for Human Development and Poverty Reduction UNDP Indonesia Harry Seldadyo Gunardi yakin Indonesia memiliki langkah yang tepat dalam meningkatkan indeks pembangunan manusia. Yang perlu lebih diperhatikan pemerintah Indonesia, tambah Harry, adalah dalam menyiapkan lapangan kerja. Pemerintah harus benar-benar memberikan jaminan atas jumlah dan kualitas pekerjaan masyarakat, bukan hanya menyiapkan lapangan pekerjaan dan menghasilkan pendapatan.
"Merancang sistemnya atau merealisasikan sistem dan mekanisme dimana warga lebih terjamin khususnya dipekerjaannya, lebih terjamin keselamatan pekerjaannya , lebih terjamin apa yang terjadi di masa depan. Nah itulah gagasan jika kita ingin maju kepada level yang lebih tinggi. Ini harus siap," ujarnya.
Ditambahkannya, pemerintah juga harus memperhatikan soal masih adanya ketimpangan satu daerah dengan daerah lain yang begitu tinggi hingga kini. Hal ini lanjutnya penting dicarikan terobosan jika pemerintah Indonesia ingin indeks pembangunan manuasianya meningkat
"Naik kelas, yang ditekankan adalah untuk mengatasi apa yang namanya ketimpangan karena di Indonesia sendiri ada ketimpangan antar daerah. Kalau Indonesia ingin meningkatkan status pembangunan manusianya harus mengatasi ketimpangan itu terutama di daerah tertinggal," tambahnya. [fw/em]