Para pejabat dari Uni Afrika mengatakan organisasi itu belum siap untuk mengakui dewan transisi Libya tetapi mereka gembira oleh janji yang telah diberikan oleh dewan itu.
Para pejabat Uni Afrika mengatakan Dewan Transisi Nasional (NTC) telah memberi jaminan kepada Uni Afrika bahwa NTC akan melindungi para pekerja Afrika di Libya. Para pejabat itu mengatakan bahwa karena janji-janji yang telah diberikan oleh dewan itu, mereka akan berbicara dengan negara-negara anggota mengenai kemungkinan pengakuan para pemimpin sementara Libya itu.
Komentar tersebut dikeluarkan hari Kamis dalam konferensi Paris mengenai masa depan Libya yang dihadiri oleh para utusan dari 60 negara dan NTC, yakni badan politik pasukan Libya yang menentang Moammar Gaddafi.
Uni Afrika yang beranggotakan 54 negara itu belum mengakui NTC sebagai pemerintah sah Libya, walaupun sebagian negara anggota telah melakukannya secara sendiri-sendiri.
Sebegitu jauh, paling sedikit 13 negara Afrika telah mengakui NTC, termasuk Nigeria, Ethiopia dan Pantai Gading. Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma mengatakan hari Kamis ia memboikot konferensi di Paris itu karena ia tidak senang atas intervensi militer NATO di negara yang bergolak itu.
Di Paris, negara-negara kuat dunia telah berjanji akan memberikan miliaran dolar dukungan keuangan dan kemanusiaan kepada pemerintah sementara Libya. Mereka mengumumkan rencana bantuan itu hari Kamis pada akhir konferensi Paris yang dihadiri wakil-wakil dari 60 negara dan Dewan Nasional Transisi Libya (NTC).