Para pemimpin Uni Eropa hari Kamis (17/3) mulai membahas perjanjian tentang migran dengan Turki. Pembicaraan penuh dengan kendala politis, hukum dan logistik sehingga perkembangannya ke depan tidak jelas.
Dengan ribuan migran terlantar dalam lumpur dan hujan di Yunani dan puluhan ribu lagi diduga akan tiba dalam beberapa bulan ke depan, Uni Eropa, yang beranggotakan 28 negara, menghadapi tekanan untuk mengurangi saling tuding dan segera menyepakati rencana dalam menangani isu migran.
Namun harapan mencapai suatu kesepakatan kelihatan meredup. Meskipun nanti dicapai kesepakatan, banyak sekali masalah untuk melaksanakannya.
Berdasarkan rancangan perjanjian yang dicapai dengan Turki awal bulan ini, Turki akan menerima kembali semua migran yang tidak memiliki dokumen sah yang menyeberang dari Turki ke Yunani. Di lain pihak, Uni Eropa akan menerima seorang migran Suriah dari Turki untuk tiap migran Suriah yang dipulangkan ke Turki.
Menurut Organisasi Migrasi Internasional (IOM), lebih dari 1 juta migran tiba di Eropa tahun lalu. Dan tahun ini lebih dari 150 ribu orang tiba di sana lewat laut. [ka/al]