Uni Eropa menyatakan tidak jelas apakah blok tersebut akan dikecualikan dari bea impor baja dan aluminium yang diberlakukan Presiden Amerika Donald Trump.
Komisaris Dagang Uni Eropa, Cecilia Malmstroem, Jumat (9/3) mengatakan di Brussels mengenai harapannya untuk mendapatkan konfirmasi apakah Uni Eropa dikecualikan dari bea tersebut.
Trump, Kamis (8/3) menandatangani pernyataan pemberlakuan bea 25 persen untuk baja impor dan 10 persen untuk aluminium impor. Bea baru tersebut akan mulai berlaku dalam dua pekan.
Baca juga: Sementara TPP Menghapus Tarif, Trump Berlakukan Yang Baru
Kanada dan Meksiko diberi perkecualian khusus dari tarif itu untuk jangka waktu yang tidak ditentukan, sementara perundingan mengenai Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) berlanjut.
Malmstroem mengatakan Uni Eropa “tidak bersiap untuk berperang,” tetapi siap memberlakukan tarif balasan terhadap produk-produk Amerika, yang katanya dapat mencakup selai kacang dan jus jeruk.
Malmstroem mengatakan bahwa dialog selalu merupakan pilihan utama bagi Uni Eropa, dan Uni Eropa berharap dikecualikan dari tarif tersebut.
Baca juga: Industri Aluminium Jepang Minta AS Cabut Aturan Bea Impor
Hilangnya ekspor ke Amerika, dikombinasikan dengan lonjakan impor besar-besaran yang diperkirakan terjadi di Uni Eropa dapat menyebabkan hilangnya puluhan ribu pekerjaan di industri baja Uni Eropa dan sektor-sektor terkait, kata Axel Eggert, Dirjen EUROFER, asosiasi baja Eropa. Ironisnya, lanjut Eggert, perkiraan menunjukkan bahwa Amerika juga dapat mengalami hilangnya pekerjaan akibat peraturan tersebut.
Trump memberlakukan tarif itu meskipun ada permintaan dari rekan-rekan dan sekutu-sekutunya yang memperingatkan bahwa peraturan baru itu dapat memicu perang dagang. [uh]