Uni Eropa telah meluncurkan badan untuk merespons segera terhadap keadaan darurat seperti wabah Ebola dan Zika.
Korps Medis Uni Eropa yang baru diresmikan itu akan mampu bertindak baik di dalam maupun di luar Eropa. Komisaris Uni Eropa untuk Bantuan Kemanusiaan, Christos Stylianides, yang mengumumkan badan baru itu hari Senin, mengatakan akan memungkinkan kawasan itu memberikan respon terhadap krisis kesehatan dengan lebih cepat dan lebih efisien.
Badan baru itu dikembangkan setelah terjadi wabah Ebola yang melanda Afrika Barat. Didirikannya badan itu menggarisbawahi adanya masalah selama ini untuk secara cepat menanggapi krisis, serta mengatasi logistik dan berbagai tantangan lainnya yang ditimbulkan oleh Ebola. Kini, jenis virus lain, Zika, mengkhawatirkan komunitas kesehatan internasional.
Berbicara di Brussels, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Margaret Chan la membahas bagaimana upaya membendung Zika, yang ditularkan oleh nyamuk, berbeda dengan cara untuk menanggulangi Ebola. Dia mengatakan pengendalian nyamuk tergantung pada upaya setiap rumah tangga karena katanya 2/3 pembiakan nyamuk terjadi di rumah tangga, bukan lingkungan sekitar rumah tangga.
Komisaris Christos Stylianides mengatakan bahwa sejauh ini sembilan negara Uni Eropa telah menjanjikan tim dan peralatan untuk badan medis itu yang akan dihubungkan dengan WHO. [lt]