NEW DELHI —
Ketika pengiriman emas ke India dalam bulan Juni dan Juli turun dibanding periode yang sama tahun lalu, Menteri Keuangan India P. Chidambaram optimis.
Ia berharap impor logam mulia itu tahun ini akan berada di bawah 845 ton yang dibeli tahun lalu dengan harga yang tinggi yaitu 50 milyar dolar.
Menteri keuangan Chidambaram mengamati dengan cermat pembelian emas, yang merupakan bahan impor kedua terbesar setelah minyak mentah. Jumlah pengeluaran yang sangat besar untuk impor emas menguras cadangan valuta dan memperbesar defisit perdagangan.
Pemerintah India bergelut untuk menyederhanakan permintaan. Bea impor emas telah dinaikkan dua kali dari 4 menjadi 8% tahun ini dan peraturan impornya diperketat.
Tetapi mengingat kecintaan besar bangsa ini pada emas , pakar ragu semua tindakan itu dapat menjauhkan pembeli.
Ketua Dewan Emas Sedunia di Mumbai, Somasundaram Palamadai Ramaswamy mengatakan, membatasi impor emas menimbulkan resiko permintaan akan dipenuhi lewat saluran terlarang.
“Permintaan itu tertanam pada kebiasaan menabung, kebiasaan sosial, kebiasaan membeli jutaan orang. Mencoba membendung permintaan dengan membatasi persediaan tidak akan membantu dalam jangka panjang, malah sebenarnya bisa mengalihkan permintaan itu ke saluran gelap,” kata Somasundaram.
Dewan Emas Sedunia mengatakan musim hujan yang baik tahun ini mungkin akan menaikkan penghasilan dan meningkatkan pembelian dalam bulan-bulan mendatang, khususnya di daerah pedesaan di mana emas merupakan investasi yang populer.
Harga emas, yang telah turun di bawah tingkat tahun lalu, hanya menambah daya tarik emas.Tetapi sementara kecintaan India pada emas memperparah kemerosotan ekonomi, pemerintah menghimbau rakyat untuk mengurangi pembelian.
Pakar ekonomi mengatakan mengurangi impor emas bisa menurunkan defisit perdagangan India miliaran dolar dan memperkuat nilai mata uang rupee yang merosot.
Ia berharap impor logam mulia itu tahun ini akan berada di bawah 845 ton yang dibeli tahun lalu dengan harga yang tinggi yaitu 50 milyar dolar.
Menteri keuangan Chidambaram mengamati dengan cermat pembelian emas, yang merupakan bahan impor kedua terbesar setelah minyak mentah. Jumlah pengeluaran yang sangat besar untuk impor emas menguras cadangan valuta dan memperbesar defisit perdagangan.
Pemerintah India bergelut untuk menyederhanakan permintaan. Bea impor emas telah dinaikkan dua kali dari 4 menjadi 8% tahun ini dan peraturan impornya diperketat.
Tetapi mengingat kecintaan besar bangsa ini pada emas , pakar ragu semua tindakan itu dapat menjauhkan pembeli.
Ketua Dewan Emas Sedunia di Mumbai, Somasundaram Palamadai Ramaswamy mengatakan, membatasi impor emas menimbulkan resiko permintaan akan dipenuhi lewat saluran terlarang.
“Permintaan itu tertanam pada kebiasaan menabung, kebiasaan sosial, kebiasaan membeli jutaan orang. Mencoba membendung permintaan dengan membatasi persediaan tidak akan membantu dalam jangka panjang, malah sebenarnya bisa mengalihkan permintaan itu ke saluran gelap,” kata Somasundaram.
Dewan Emas Sedunia mengatakan musim hujan yang baik tahun ini mungkin akan menaikkan penghasilan dan meningkatkan pembelian dalam bulan-bulan mendatang, khususnya di daerah pedesaan di mana emas merupakan investasi yang populer.
Harga emas, yang telah turun di bawah tingkat tahun lalu, hanya menambah daya tarik emas.Tetapi sementara kecintaan India pada emas memperparah kemerosotan ekonomi, pemerintah menghimbau rakyat untuk mengurangi pembelian.
Pakar ekonomi mengatakan mengurangi impor emas bisa menurunkan defisit perdagangan India miliaran dolar dan memperkuat nilai mata uang rupee yang merosot.