Wakil perdana menteri pertama untuk hubungan luar negeri dan mantan ketua perunding nuklir Korea Utara tiba di Amerika untuk pembicaraan dengan pejabat-pejabat mengenai masa depan perundingan perlucutan senjata yang macet.
Kim Kye Gwan tiba di New York hari Selasa siang, dua hari menjelang pertemuan dengan tim pejabat senior Amerika.
Menteri luar negeri Amerika Hillary Clinton mengumumkan kunjungan Kim minggu lalu tapi mengatakan Amerika tidak berminat mengadakan perundingan panjang dengan Korea Utara yang hanya akan mengarah dimulainya lagi perundingan dari awal.
Amerika, Rusia, Tiongkok dan Korea Selatan telah berunding dengan Korea Utara selama delapan tahun untuk menghentikan program senjata nuklirnya sebagai dan imbalan akan mendapat pangan, energi dan bantuan.
Korea Utara berkali-kali menelantarkan perundingan tersebut, yang terakhir tahun 2009 ketika Korea Utara melakukan uji nuklirnya yang kedua. Tahun lalu serangkaian aksi bermusuhan antara kedua Korea telah menciptakan ketegangan terburuk di semenanjung itu sejak perang Korea berakhir.
Tahun ini, Korea Utara meminta bantuan pangan kepada Amerika dan PBB dan mengisyaratkan ingin kembali ke perundingan bantuan untuk perlucutan senjata dengan imbalan akan mendapat bantuan pangan dan ekonomi.
Namun pihak-pihak lain dalam perundingan enam negara mengatakan tidak ada gunanya melanjutkan perundingan sebelum ketegangan antara kedua Korea berkurang.
