Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura mengatakan meskipun ada kekhawatiran tentang aksi kekerasan baru-baru ini, ia yakin saat menentukan telah tiba dan dia bersiap memulai perundingan damai putaran baru untuk menyudahi pertempuran yang hampir mencapai tujuh tahun itu.
Perundingan yang dipimpin oleh PBB di Jenewa dan dimulai hari Selasa (28/11) ini merupakan putaran kedelapan sejak tahun 2012. Banyak usaha sebelumnya yang tidak membuahkan hasil karena perbedaan pandangan yang sangat besar diantara pemerintah Suriah dan delegasi pemberontak, termasuk apakah Presiden Bashar Al Assad akan tetap berkuasa atau tidak.
Kedua pihak tampaknya berada di posisi yang sama setelah ketua delegasi oposisi Nasr Hariri mengatakan kepada wartawan bahwa tujuan mereka adalah Assad berkuasa lagi saat transisi politik dimulai.
Juru bicara PBB Alessandra Velucci hari Selasa (28/11) mengatakan delegasi pemerintah Suriah belum tiba di Jenewa, tetapi berencana terbang kesana hari Rabu (29/11). Kantor berita milik pemerintah Suriah SANA melaporkan kedatangan delegasi itu tertunda karena kelompok oposisi menuntut Assad untuk mundur.
De Mistura berencana untuk tetap melangsungkan pertemuan dengan tokoh-tokoh oposisi hari Selasa. Beberapa perundingan damai sebelumnya juga dilangsungkan dalam situasi serupa, dimana salah satu pihak datang terlambat satu atau dua hari. [em/jm]