Para pejabat kesehatan Brazil mengatakan bahwa mereka telah menemukan virus Zika yang hidup dalam sampel ludah dan air seni.
Berbicara dalam jumpa pers hari Jumat (5/2), Presiden Yayasan Oswaldo Cruz (Fiocruz), Paulo Gadelha, mengatakan sekedar ciuman “meningkatkan risiko” terinfeksi virus itu. Namun, ia mendesak agar jangan ada kebijakan anti-ciuman.
Para ilmuwan di institute penelitian Fiocruz untuk penyakit tropis mengatakan mereka sedang berusaha menentukan apakah cairan tubuh dapat menularkan Zika ke pasien baru.
Brazil memasuki musim Karnival, Jumat (5/2), ketika orang banyak minum alkohol, dan biasanya orang mencium orang yang tidak dikenalnya di pesta-pesta jalanan.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia menganjurkan kepada para pejabat agar jangan menerima sumbangan darah dari orang yang baru-baru ini pulang dari negara-negara yang ketularan virus Zika.
Virus yang dibawa nyamuk itu paling banyak terdapat di Amerika Latin, khususnya Brazil, dan paling berbahaya terhadap wanita yang hamil. [gp]