Kerumunan warga dalam jumlah besar menghadiri pemakaman pimpinan Gereja Ortodoks Serbia di Montenegro.
Uskup Amfilohije tutup usia pada Jumat (30/10) setelah jatuh sakit akibat terjangkit virus corona.
Ribuan orang berkumpul di luar katedral utama di ibu kota Podgorica untuk mengikuti upacara pemakaman di dalam sebuah ruang bawah tanah sebuah gereja.
Kepala Gereja Ortodoks Serbia, Patriark Irinej, memimpin ritual pemakaman itu.
Banyak jemaah yang tidak memakai masker pelindung wajah atau mengikuti aturan tentang jarak sosial.
Uskup Amfilohije adalah tokoh penting bagi Montenegro yang pro-Serbia dan menentang pemisahan negara itu pada 2006 dari Serbia.
Awal tahun ini Uskup Amfilohije dan pihak gereja memimpin unjuk rasa selama beberapa bulan menentang undang-undang baru yang mengklaim pemerintah Montenegro ingin menguasai properti gereja. Pemerintah menyangkal tudingan itu.
Namun, unjuk rasa itu membantu gerakan pro-Serbia mengalahkan partai pro-Barat yang sudah berkuasa lama di negara itu, dalam pemilu Agustus lalu.
Kepopuleran Uskup Amfilohije tampak dari ribuan warga yang datang menunjukkan rasa belasungkawa dan hormat padanya sejak Sabtu (31/10), dengan berjalan melewati peti mati terbuka yang memperlihatkan jenazahnya.
Banyak di antara warga yang mencium jenazah uskup itu sehingga mendorong seruan sejumlah dokter untuk menutup peti mati tersebut.
Gereja Ortodoks Serbia masih menjadi gereja utama di Montenegro, negara di mana sepertiga penduduknya masih menyebut diri mereka sebagai warga Serbia. [em/jm]