Seorang walikota dari Filipina selatan yang terkenal berbicara blak-blakan memimpin jauh dalam pemilu presiden di negara itu menurut penghitungan suara tidak resmi dalam pemilihan nasional hari Senin.
Penghitungan terbaru menunjukkan bahwa suara bagi walikota Davao Rodrigo Duterte mencapai hampir dua kali lipat dari pesaing terdekatnya, yang mantan Menteri Dalam Negeri Mar Roxas.
Rodrigo Duterte, usia 71 tahun, mendapat dukungan dengan pidatonya yang berisi kata-kata tidak sopan, dan berjanji memerangi kejahatan dan korupsi, termasuk janji mengeksekusi para penjahat, yang membuat orang menyamakannya dengan kemungkinan capres Amerika dari Partai Republik, Donald Trump.
Senator Filipina Grace Poe, yang dua pekan lalu secara konsisten masih bersaing ketat pada posisi teratas dengan Duterte dalam survei nasional, pada Senin malam waktu setempat akhirnya mengundurkan diri setelah terpuruk di posisi ketiga dalam penghitungan suara tidak resmi. Dalam sebuah konferensi pers untuk mengumumkan keputusannya, Grace Poe mengatakan akan menghormati hasil pemilu dan akan bekerja sama dengan Duterte.
Grace Poe mengatakan akan menyelesaikan tiga tahun akhir masa jabatannya di senat dan "berjuang agar suara rakyat" didengar di Kongres. [zb/al]