Para penyelamat Australia berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan 15 paus pilot bersirip pendek hari Jumat setelah lebih dari 150 mamalia yang bermigrasi ini terdampat di pantai barat negara itu.
Sebagian paus tersebut telah mati, ujar Jeremy Chick, pengawas insiden di departemen pelestarian lingkungan Australia Barat, setelah terdampar di lahan kering semalaman.
Pihak berwenang dan relawan terlatih mencoba menyelamatkan 15 paus di perairan dangkal.
Paus-paus ini terdampar di Hamelin Bay, 315 km sebelah selatan ibu kota negara bagian, Perth.
Meskipun paus-paus sudah sering terdampar di garis pantai saat bermigrasi dari tempat mereka mencari makan di Antartika di selatan dan perairan bagian utara yang lebih hangat dimana mereka membesarkan anak-anaknya, jumlah yang besar saat ini merupakan sesuatu yang tidak biasa.
Melissa Lay, seorang manajer di Hamelin Bay Holiday Park, mengatakan pada Reuters lewat telepon bawah ini adalah kali kedua terdamparnya secara massal yang telah ia saksikan dalam kurun waktu 15 tahun di kawasan tersebut.
“Ada beberapa yang masih hidup tapi jarang,” ujar Lay. “Terakhir kali terjadi, tak satupun paus yang selamat.”
Penduduk lokal dan wisatawan mendapat peringatan untuk menyingkir dari perairan karena ada kemungkinan hal ini akan mengundang hiu-hiu yang tertarik pada bangkai paus-paus ini.
Orang-orang yang datang ke sana karena musim puncak pemancingan ikan salmon juga diminta untuk menyingkir dari perairan-perairan dangkal.
“Mungkin saja hewan-hewan yang mati dan yang hampir mati akan menjadi daya tarik, yang dapat membuat hiu-hiu untuk berenang mendekati garis pantai,” sebagaimana pernyataan yang dikeluarkan oleh the Department of Primary Industries and Regional Development
Jumlah terbesar terdamparnya paus di negara bagian itu terjadi pada tahun 1996 saat 320 paus pilot bersirip panjang terdampar sedikit ke utara dari Hamelin Bay.
Paus-paus pilot bersirip pendek berwarna gelap dengan bagian bawah tubuhnya yang berwarna abu-abu merah muda, bergerak dalam jumlam besar dan acap kali terdampar secara massal, ujar departemen tersebut. [ww]
