Tautan-tautan Akses

Warga China di Ukraina Hadapi Ketidakpastian


Seorang pria berjalan di depan Kedutaan Besar China di Kyiv, Ukraina (foto: ilustrasi).
Seorang pria berjalan di depan Kedutaan Besar China di Kyiv, Ukraina (foto: ilustrasi).

Ketika eksodus warga Ukraina berlanjut, warga China di Ukraina berbagi pengalaman mereka melarikan diri dari perang di sana kepada VOA.

Wang Jixian adalah warga negara China di Odesa, Ukraina. Ia mengatakan kepada VOA bahwa dia mengetahui perlunya evakuasi hanya 20 jam sebelum Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.

Ia mengatakan, "Kami tidak menerima pemberitahuan. Kami memeriksa situs web. Kami terus memperbarui aplikasi situs web itu untuk melihat apakah itu ada pemberitahuan."

Warga di Odessa, Ukraina memadati stasiun kereta untuk meninggalkan negara itu di tengah invasi Rusia (4/3).
Warga di Odessa, Ukraina memadati stasiun kereta untuk meninggalkan negara itu di tengah invasi Rusia (4/3).

Wang mengatakan ketika perang dimulai, kedutaan China mengatakan kepadanya dan sesama warga China agar "melakukan evakuasi sendiri," dan sekarang sudah terlambat meskipun kedutaan China akan mengirim sumber daya untuk membantu evakuasi karena sulit untuk meninggalkan kota itu dan Ukraina.

Sekitar 6.000 warga China tinggal di Ukraina sebelum Rusia mengirim pasukan ke negara itu.

Termasuk di antara mereka adalah seorang mahasiswa China di Kyiv yang tidak ingin menggunakan nama aslinya dan menyebut dirinya "Long Bai." Ia tiba di Ukraina enam bulan lalu. Ia mengatakan kepada VOA bahwa ketika Rusia melancarkan invasi militernya pada 24 Februari, kedutaan China memintanya untuk menunggu arahan lebih lanjut.

Ia mengatakan memiliki dua pilihan, "Satu, pergi ke barat sendirian, dan pilihan lainnya tinggal di rumah selama dua minggu dan menunggu pemberitahuan kedutaan." Ia memutuskan untuk pergi ke barat. [my/lt]

XS
SM
MD
LG