Pusat Data Informasi Bencana (Pusdatina) Covid-19 Provinsi Sulawesi Tengah, Rabu, 8 April 2020 mengumumkan kesembuhan dua orang pasien dari virus corona setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu.
Kedua orang yang diidentifikasi sebagai pasien 01 dan 02 itu telah kembali ke rumah masing-masing.
Juru Bicara Pusdatina Covid-19 Sulteng, Haris Kariming mengimbau agar warga masyarakat tidak mengucilkan kedua orang pasien yang telah sembuh itu.
“Pasien PDP positif yang sudah dinyatakan sembuh dari hasil laboratorium dan hasil kajian tim medis itu, jangan dikucilkan. Mereka adalah bagian dari masyarakat di provinsi Sulawesi Tengah,” imbau Haris Kariming.
Dari enam kasus positif virus corona di Sulawesi Tengah, dua orang dinyatakan sembuh, dua orang meninggal dunia dan dua orang lainnya masih di rawat di rumah sakit di kota Palu. Kasus Positif Corona di Sulawesi Tengah ditemukan sebanyak empat kasus di kota Palu, satu kasus di kabupaten Morowali dan satu kasus di Kabupaten Morowali Utara.
Tes Cepat 98 Warga di Morowali Utara Dinyatakan Negatif
Di Morowali Utara, pasca meninggalnya Bupati Aptripel Tumimor akibat virus corona, Dinas Kesehatan setempat telah melakukan rapid test (pemeriksaan cepat) terhadap 98 orang dengan hasil negatif.
“Warga dan petugas kesehatan yang sudah ikut rapid test, sebanyak 98 orang dan semua hasil negatif, tetap akan dilanjutkan rapid test kedua pada 10 April besok,” jelas Denan Lauende, Kepala Dinas Kesehatan Morowali Utara, dalam sebuah pesan singkat (9/4).
Secara terpisah Wakil Bupati Morowali Utara, Asrar Abdul Samad langkah-langkah antisipasi tetap dilakukan dengan mewajibkan karantina serta pemeriksaan kesehatan terhadap setiap orang yang pernah kontak dalam jarak dekat dengan almarhum bupati Morowali Utara tersebut.
“Dan wilayah zona-zona yang mereka tempati itu kita lagi isolasi dalam arti isolasi mensterilkan lokasi-lokasi itu jangan sampai terpapar-papar ke tempat masyarakat lain” jelas Asrar Abdul Samad saat dihubungi VOA dari Palu.
Pemerintah Kota Palu Bentuk Pos Pemeriksaan Kesehatan di 6 Pintu Masuk
Wali Kota Palu, Hidayat, menilai tingkat kepatuhan dan kedisiplinan masyarakat semakin tinggi untuk mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan physical/social distancing. Hal itu dapat dilihat dari semakin berkurangnya kegiatan masyarakat untuk berkumpul ditempat-tempat keramaian.
“Secara umum mereka saya lihat mempunyai kewaspadaan yang tinggi sudah. Memang ada sebagian kecil masyarakat kecil kita ini belum terlalu patuh, tapi secara umum saya lihat mereka ini kalau kita lihat ditempat-tempat umum seperti warkop (warung kopi), sudah mulai berkurang, kalau tidak penting mereka tidak mau keluar,” tambahnya.
Sebagai langkah antisipasi Pemerintah kota Palu, ujar Hidayat, telah mengambil kebijakan untuk membuat pos pemeriksaan kesehatan lapangan di enam pintu masuk ke kota Palu. Selain pemeriksaan identitas dan asal keberangkatan, para pelaku perjalanan akan diperiksa kesehatan fisik mereka bila memiliki keluhan batuk, demam dan sesak nafas. Pos kesehatan itu juga menyediakan brosur-brosur untuk edukasi pencegahan virus corona kepada para pelaku perjalanan.
“Nanti dari pemeriksaan fisik ini akan merekomendasikan apakah orang ini diperlukan rapid test atau tidak,” kata Hidayat.
Pos kesehatan lapangan itu berada di Bandar Udara Mutiara Sis Al-Jufrie, Pelabuhan dan jalur darat perbatasan kota Palu dengan Kabupaten Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong. [yl/em]