Warga Serbia di Kosovo bentrok dengan penjaga perdamaian NATO di perbatasan Kosovo-Serbia hari Selasa setelah ketegangan selama berminggu-minggu di kawasan itu.
Empat penjaga perdamaian cedera ketika demonstran melemparkan bom-bom pipa ke arah mereka. Tentara membalas dengan peluru-peluru karet dan tembakan gas air mata, mencederai setidaknya tujuh orang Serbia. Seorang warga Serbia ditembak ketika ia berusaha mencuri senjata dari seorang penjaga perdamaian.
Kekerasan pecah ketika pasukan internasional mulai menyingkirkan barikade Serbia di pos perbatasan yang dipersengketakan. Presiden Serbia Boris Tadic mengecam kekerasan itu. Ia mengatakan pasukan internasional ada disana untuk membela warga sipil yang tidak bersenjata bukan memerangi mereka. Namun juru bicara misi Uni Eropa di Kosovo mengatakan kekerasan terhadap pasukan penjaga perdamaian tidak bisa diterima.
Sebelumnya bulan ini, etnis Serbia di Kosovo utara memasang halang rintang di jalan-jalan memprotes keputusan untuk menempatkan pejabat bea cukai Kosovo di perbatasan Brnjak dan Jarinje.
Pemerintah Kosovo berusaha untuk menguasai Kosovo utara, yang penduduknya umumnya etnis Serbia yang menolak mengakui kekuasaan pemerintah itu.
Warga Serbia di Kosovo utara bergabung dengan Serbia dan menolak mengakui proklamasi kemerdekaan Kosovo tahun 2008.
