Seorang wartawan foto yang ditemukan tewas di Mexico City setelah melarikan diri dari pelecehan di negara bagiannya, tampaknya disiksa sebelum ditembak mati, kata kepala kelompok advokasi kebebasan pers hari Minggu (2/8), menurut kantor berita Associated Press.
Ruben Espinosa menderita luka parah di wajahnya sebelum ia dibunuh, kata Dario Ramirez, direktur kelompok "Article 19".
Espinosa ditemukan tewas Jumat malam di sebuah apartemen di Mexico City. Tiga perempuan yang tinggal di apartemen itu dan pembantu rumah tangga mereka juga tewas. Mereka tampaknya juga disiksa dan diperkosa sebelum ditembak, kata Ramirez.
Espinosa bekerja untuk majalah investigasi, Proceso, dan media lainnya. Ia melarikan diri ke ibukota bulan Juni setelah menghadapi tekanan di negara bagian asalnya, Veracruz.
Kelompok Article 19 mengatakan telah mengeluarkan peringatan tentang Espinosa tanggal 15 Juni setelah ia melaporkan sejumlah orang tak dikenal membuntutinya, mengambil foto dan mengganggu di luar rumahnya di Xalapa, ibukota negara bagian tersebut.
Veracruz menjadi negara bagian yang berbahaya bagi para wartawan. Menurut Komite Perlindungan Wartawan, 11 wartawan tewas di sana sejak tahun 2010, semuanya terjadi pada masa pemerintahan Gubernur Javier Duarte. Kejadian terbaru hanya berlangsung sebulan lalu. Espinosa adalah wartawan asal Veracruz kedua yang ditemukan tewas di luar negara bagian itu.
Pembunuhan Espinosa telah meningkatkan ketegangan di antara para wartawan yang telah lama menganggap ibukota Meksiko sebagai tempat perlindungan dari intimidasi dan kekerasan terhadap media yang terjadi di tempat lain di Meksiko. (zb,ii)