Empat wartawan Perancis yang disandera di Suriah selama 10 bulan sudah dibebaskan.
Kantor berita Turki, Dogan News Agency atau DHA, melaporkan tentara Turki menemukan keempat sandera itu - Didier Francois, Edouard Elias, Nicolas Henin dan Pierre Torres - di perbatasan Turki dan Suriah dengan mata ditutup dan tangan diikat.
Keempat wartawan ditangkap dalam dua insiden terpisah Juni lalu ketika sedang meliput konflik di Suriah. Dua wartawan, Francois dan Elias, bekerja untuk radio Europe 1, sementara dua lainnya adalah wartawan lepas.
Presiden Perancis Francois Hollande, Sabtu (19/4), menyatakan "sangat lega" atas pembebasan mereka.
Ia mengatakan keempat wartawan "dalam kesehatan yang baik, meski kondisi mereka sangat sulit akibat penyanderaan" dan akan pulang ke Perancis "dalam beberapa jam mendatang."
Organisasi Reporters Without Borders telah menyebut Suriah “negara yang paling berbahaya di dunia” bagi wartawan.
Kantor berita Turki, Dogan News Agency atau DHA, melaporkan tentara Turki menemukan keempat sandera itu - Didier Francois, Edouard Elias, Nicolas Henin dan Pierre Torres - di perbatasan Turki dan Suriah dengan mata ditutup dan tangan diikat.
Keempat wartawan ditangkap dalam dua insiden terpisah Juni lalu ketika sedang meliput konflik di Suriah. Dua wartawan, Francois dan Elias, bekerja untuk radio Europe 1, sementara dua lainnya adalah wartawan lepas.
Presiden Perancis Francois Hollande, Sabtu (19/4), menyatakan "sangat lega" atas pembebasan mereka.
Ia mengatakan keempat wartawan "dalam kesehatan yang baik, meski kondisi mereka sangat sulit akibat penyanderaan" dan akan pulang ke Perancis "dalam beberapa jam mendatang."
Organisasi Reporters Without Borders telah menyebut Suriah “negara yang paling berbahaya di dunia” bagi wartawan.