Washington diramaikan oleh laporan berita bahwa dewan juri telah menyetujui tuntutan pertama yang berakar dari penyelidikan penyidik khusus mengenai campur tangan Rusia dalam pemilihan di Amerika tahun lalu. Reporter VOA Michael Bowman melaporkan, tuduhan apa dan siapa yang dituduh melakukan kesalahan dapat diungkap kapan saja.
Sampai saat ini, Penyidik Khusus Robert Mueller memimpin misi pencari fakta tentang upaya Rusia untuk mempengaruhi pemilihan presiden Amerika 2016 dan kolusi oleh kampanye Presiden Donald Trump. Jika ada tuduhan, berarti penyelidikan tersebut menemukan cukup bukti yang memberatkan untuk meyakinkan warga biasa yang ditunjuk menjadi anggota dewan juri bahwa tindakan hukum, termasuk kemungkinan penangkapan, dibenarkan.
Mengenai kemungkinan kesimpulan oleh dewan juri itu, gubernur New Jersey, Chris Christy, dari Partai Republik, berpendapat, “Seharusnya ini dirahasiakan.”
Sebuah jaringan televisi Amerika adalah yang pertama kali menyiarkan berita itu hari Jumat.
Mengenai penyiaran itu, Gubernur Chris Christie mengatakan, “Ada hukum kriminal yang sangat ketat tentang pengungkapan informasi dewan juri. Sekarang, tergantung siapa yang mengungkapkan hal ini kepada CNN. Itu boleh jadi merupakan tindak kejahatan.”
Sejak awal penyelidikan mengenai campur tangan Rusia, banyak perhatian difokuskan pada mantan manajer kampanye Trump Paul Manafort.
Adam Schiff, anggota Komisi Intelijen DPR Amerika dari Partai Demokrat berpendapat, “Jika orang yang akan didakwa ini adalah Paul Manafort, dan dia rupanya telah mengatakan kepada orang lain bahwa dia diperkirakan akan didakwa, mungkin hal itu bisa menjawab satu pertanyaan yang sangat penting dalam penyelidikan, dan pertanyaan itu adalah: kami tahu bahwa pemerintah Rusia, melalui perantara, telah mengulurkan tangan ke kampanye Trump, menghubungi Paul Manafort dan yang lainnya, dan menawarkan informasi tentang Hillary Clinton yang mereka kira akan membantu kampanye Trump. Jadi, pertanyaannya adalah, siapa memberikan apa kepada siapa sebagai akibat drama ini?.”
Hari Minggu, Trump melalui Twitter sekali lagi menyatakan penyelidikan tersebut sebagai “perburuan tukang sihir” palsu dan partisan. Presiden juga menyoroti laporan berita baru-baru ini bahwa Partai Demokrat menyumbangkan dana untuk sebuah proyek penelitian yang dilakukan oleh seorang mantan perwira intelijen Inggris yang menghasilkan tuduhan-tuduhan eksplosif dan tidak terbukti terhadap Trump.
Menanggapi pertanyaan dalam jumpa pers tentang perkembangan terakhir ini, juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders mengatakan, "Posisi kami tidak berubah sejak hari pertama, dan saya kira sekarang kami melihat bahwa jika ada kolusi dengan Rusia, maka itu antara Komite Nasional Demokrat dan kubu Hillary Clinton, dan tentu saja bukan kampanye kami.”
Penyelidikan kongres telah menghasilkan kesaksian publik bahwa kampanye peretasan yang diatur oleh Rusia dan kampanye disinformasi sebenarnya menarget, bukan membantu, kampanye calon presiden Demokrat Hillary Clinton pada tahun 2016.
Hari Selasa, para eksekutif media sosial bersaksi di gedung kongres Capitol Hill tentang langkah-langkah yang mereka ambil untuk menghalangi pesan-pesan asing mengenai kampanye politik Amerika lewat media mereka.
Mark Warner, senator Demokrat dari Virginia yang duduk dalam Komite Intelijen, mengatakan, “Awalnya saya khawatir bahwa beberapa perusahaan media sosial ini tidak menganggap serius ancaman tersebut. Saya yakin mereka menyadari ancaman itu sekarang.”
Sebuah legislasi bipartisan telah diperkenalkan dengan mandat agar Facebook dan perusahaan-perusahaan media sosial lainnya memberikan informasi tentang entitas yang mendanai iklan politik di platform mereka. [lt/ab]