Perwakilan Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO), Rui Gama hari Senin (20/10) mengatakan, perkembangan ini merupakan “kisah sukses yang spektakuler.”
Presiden Nigeria Goodluck Jonathan mengeluarkan pernyataan hari Senin, memuji warga Nigeria yang berusaha mengatasi penyakit tersebut. Ia juga memerintahkan agar semua langkah anti-Ebola di Nigeria tetap diterapkan, termasuk pemeriksaan kesehatan bagi orang yang memasuki negara itu.
Menteri Kesehatan Nigeria Onyebuchi Chukwu memuji keberhasilan negara itu berkat kepemimpinan dan koordinasi yang kuat. Chukwu menambahkan, Nigeria mungkin telah memenangkan pertempuran, tetapi perang global melawan Ebola belum berakhir.
Di Nigeria ada 20 kasus Ebola dan delapan kematian karena wabah terburuk Ebola yang telah menewaskan lebih dari 4.500 orang di Afrika Barat.
Secara terpisah, jurubicara PBB mengatakan, staf Perempuan PBB di Sierra Leone meninggal akibat Ebola baru-baru ini, dan suami korban itu mendapat perawatan.
Di Luxembourg hari Senin, pejabat-pejabat Uni Eropa bertemu untuk membahas upaya mengumpulkan 1,2 milyar dolar guna membantu Afrika Barat memberantas Ebola.
Dalam pernyataan, Perwakilan Tinggi Uni Eropa Catherine Ashton mengatakan pejabat-pejabat Eropa sedang mempertimbangkan menunjuk seseorang untuk mengoordinasi upaya-upaya anti-Ebola antara Uni Eropa, negara-negara anggota, dan PBB.
Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan memiliki 617 personel di kota Monrovia dan Dakar yang terkena dampak Ebola, dan berencana mengirim 80 orang lagi tanggal 22 Oktober untuk membantu krisis tersebut.
Di Dallas, Texas, Amerika, pejabat-pejabat mengumumkan hari Senin bahwa karantina selama 21 hari terhadap 43 orang yang pernah berhubungan dengan pasien Ebola pertama di negarabagian itu telah dicabut. Tetapi walikota Dallas Mike Rawlings mengatakan 120 orang lainnya yang pernah berhubungan dengan satu dari tiga pasien lain Ebola masih diamati guna mengetahui adanya tanda-tanda virus tersebut.