Presiden Xi Jinping, Senin (6/1) menegaskan korupsi merupakan ancaman paling serius bagi Partai Komunis China, partai yang berkuasa di negara itu. Pernyataan tersebut menegaskan tekad partai untuk memberantas praktik yang telah lama mengakar di berbagai lapisan masyarakat.
Tahun lalu, China dihebohkan oleh penyelidikan korupsi yang melibatkan tokoh-tokoh penting, termasuk wakil gubernur bank sentral dan mantan pemimpin perusahaan minyak dan gas terbesar. Skandal ini menambah kekhawatiran di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil.
Daftar itu juga mencakup Laksamana senior China, Miao Hua, yang kejatuhannya terjadi di tengah upaya Beijing memodernisasi militernya dan meningkatkan kesiapan tempur.
Korupsi di China tidak hanya tetap merajalela tetapi juga semakin meningkat, kata Xi dalam pembukaan kongres tiga hari Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin (CCDI), lembaga pengawas antikorupsi tertinggi di negara itu.
"Korupsi adalah ancaman terbesar bagi partai kita," ia memperingatkan.
Untuk menyoroti besarnya masalah, CCDI mengungkapkan dalam beberapa hari terakhir bahwa rekor 58 "harimau," sebutan bagi pejabat senior, telah diselidiki tahun lalu.
Dari jumlah tersebut, 47 pejabat berada di tingkat wakil menteri atau lebih tinggi, termasuk Tang Renjian, mantan menteri pertanian dan urusan pedesaan, serta Gou Zhongwen, mantan kepala Administrasi Umum Olahraga.
Bahkan mantan pejabat tinggi pun tidak luput dari pemeriksaan, seperti Wang Yilin, yang mengundurkan diri sebagai pucuk pimpinan China National Petroleum Corp milik negara pada 2020 saat mencapai usia pensiun.
Tindakan keras akan terus berlanjut, kata Andrew Wedeman, seorang profesor di Universitas Negeri Georgia.
"Saya tidak melihat bagaimana Xi bisa mundur pada titik ini," kata Wedeman. "Dua belas tahun setelah memulai pembersihan jajaran senior, Xi masih menemukan korupsi yang meluas di pucuk pimpinan partai-negara dan PLA [Tentara Pembebasan Rakyat -red]”
PLA China juga menghadapi gelombang pembersihan sejak 2023. Li Shangfu diberhentikan sebagai menteri pertahanan setelah tujuh bulan, sementara pendahulunya, Wei Fenghe, dikeluarkan dari partai karena "pelanggaran disiplin yang serius," istilah yang merujuk pada korupsi. [ah/es]
Forum