Yordania mengedarkan rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB, Rabu malam (18/2) yang hendak mencabut embargo senjata terhadap pemerintah Libya, berusaha menghentikan arus senjata ke militan dan mendorong pemerintah Libya yang diakui internasional kembali ke ibukota Tripoli.
Dewan Keamanan mengadakan pertemuan sebelumnya untuk pembicaraan darurat mengenai keadaan di Libiy, dimana milisi dan dua pemerintah yang paralel telah menimbulkan keadaan yang tetap tidak stabil di negara itu setelah tergulingnya Moammar Gadhafi pada 2011.
Sidang itu diadakan beberapa hari setelah militan Negara Islam (ISIS) mengeluarkan video yang menunjukkan pemenggalan kepala 21 orang Kristen Koptik Mesir yang diculik di Libya.
Menteri Luar Negeri Libya Mohammed al-Dairi menyebut keadaan di Libya “bencana,” dan memberitahu Dewan bahwa dunia mempunyai tanggung jawab untuk memelihara perdamaian dan kestabilan.
Menteri Luar Negeri itu menekankan Libya tidak meminta intervensi militer internasional.