CEO Facebook Inc Mark Zuckerberg menyerukan warga Brazil untuk menuntut agar layanan pesan WhatsApp milik perusahaannya tidak pernah lagi diblokir, setelah pengadilan hari Selasa (3/5) memulihkan kembali aplikasi tersebut, yang diblokir untuk kedua kalinya dalam lima bulan.
Dalam tulisan di halaman Facebooknya, miliarder AS dan pendiri Facebook itu mendesak warga Brazil untuk berkumpul di luar Kongres di ibukota Brasilia hari Rabu jam 18.00, untuk mendukung aturan yang akan mencegah pemblokiran layanan internet.
WhatsApp diblokir di Brazil hari Senin jam 14.00 setelah seorang hakim di negara bagian Sergipe memerintahkan lima operator nirkabel utama di Brazil untuk memblokir akses untuk aplikasi tersebut selama 72 jam. Alasan perintah itu tidak diungkapkan ke publik.
Pemblokiran layanan pesan teks dan telepon internet WhatsApp untuk ponsel pintar dicabut setelah sekitar 24 jam, ketika hakim pengadilan banding hari Selasa mengabulkan permintaan pengacara perusahaan, menurut pengadilan dalam pernyataan tertulis. Sekitar 100 juta pengguna terkena dampak keputusan pengadilan tersebut.
"Anda dan teman-teman Anda dapat membantu memastikan hal ini tidak terjadi lagi, dan saya harap Anda terlibat," tulis Zuckerberg di Facebook. Ia juga mengunggah tautan untuk sebuah petisi, menyebut upaya memblokir komunikasi "sangat menakutkan dalam sebuah demokrasi."
Pemblokiran itu menyoroti ketegangan internasional yang meningkat antara keprihatinan akan privasi dari perusahaan teknologi, dan upaya pemerintah suatu negara untuk menggunakan media sosial untuk mendapatkan informasi mengenai kemungkinan aktivitas kriminal.
Hakim yang sama di Sergipe memerintahkan pemenjaraan eksekutif Facebook di Brazil bulan Maret dalam sengketa atas tuntutan untuk mengakses enkripsi layanan pesan tersebut sebagai bagian dari penyelidikan atas penyelundupan narkoba. [hd/dw]
