Surat kabar Washington Post hari Kamis mengutip beberapa pejabat dari kedua pemerintah yang mengatakan negosiasi itu masih dalam tahap awal, tetapi kedua pihak mendukung persetujuan itu.
Surat kabar itu mengatakan kedua pihak sedang mempertimbangkan untuk mengoperasikan kapal-kapal Angkatan Laut AS dari Filipina, mengerahkan pasukan secara bergilir dan lebih sering melakukan latihan gabungan. Tetapi persetujuan itu diperkirakan tidak akan melibatkan pengadaan hanya pangkalan militer Amerika.
Kira-kira 600 tentara operasi khusus Amerika saat ini bertugas di Filipina untuk memberi nasehat kepada pasukan setempat dalam perang mereka dengan pemberontak yang terkait al-Qaida.
Pasukan Amerika dikeluarkan dari sebuah pangkalan besar angkatan laut di negara itu tahun 1992 ketika parlemen gagal mencapai persetujuan untuk memperpanjang masa kehadiran mereka.