Langkah pemerintah Kamboja akhir-akhir ini untuk menindak media independen, termasuk badan penyiaran dan surat kabar, dianggap analis dan aktivis sebagai langkah kunci untuk mengkonsolidasi kontrol pemerintah menjelang pemilu nasional tahun 2018.
Pendekatan keras pemerintah yang dipimpin Perdana Menteri Hun Sen, yang telah berkuasa tiga dasawarsa, diambil ditengah-tengah meningkatnya dukungan untuk oposisi, terutama di kalangan pemilih muda.
Para pegiat HAM juga mengemukakan strategi luas pemerintah terhadap media dan pegiat HAM. Forum Asia untuk HAM dan Pembangunan mengutuk serangan akhir-akhir ini terhadap organisasi-organisasi masyarakat madani dan media bebas.
“Langkah-langkah represif ini dilakukan pada saat yang kritis bagi Kamboja dan sangat mengurangi legitimitas dan adilnya pemilu tahun depan,” kata Asian Forum dalam pernyataan.
Kelompok itu juga mengemukakan pembunuhan terhadap aktivis Kem Ley bulan Juli tahun lalu, dan penahanan para politisi oposisi lain, yang meningkatkan kultur penyebaran ketakutan di Kamboja. [ds]