Pemilihan presiden Afghanistan akan memasuki putaran kedua pada 14 Juni, setelah tidak ada kandidat yang meraih mayoritas mutlak dalam pemilu babak pertama.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Afghanistan hari Kamis (15/5) mengatakan bahwa hasil akhir dari pemilu bulan lalu menunjukkan mantan menteri luar negeri Abdullah Abdullah memperoleh 45 persen suara. Ashraf Ghani, mantan ekonom Bank Dunia, berada di posisi kedua dengan 32 persen.
Pemilih akan menentukan pilihan antara kedua kandidat itu dalam pemungutan suara putaran kedua. Ketua Komisi Pemilihan Independen Ahmad Yousuf Nusristani mengatakan pemilihan akan ditunda karena materi pemilu rusak akibat serangan pemberontak terhadap markas komisi itu.
Zalmai Rassoul berada di tempat ketiga, dan sejak itu telah mendukung Abdullah. Dia mengatakan kepada wartawan hari Minggu bahwa keputusannya didasarkan pada kebutuhan untuk persatuan dan stabilitas nasional.
Pemenang pemilu putaran kedua akan menggantikan Presiden Hamid Karzai, yang telah memimpin Afghanistan sejak tahun 2001 dan secara konstitusional dilarang mencalonkan diri untuk pemilihan kembali.
Pemilih akan menentukan pilihan antara kedua kandidat itu dalam pemungutan suara putaran kedua. Ketua Komisi Pemilihan Independen Ahmad Yousuf Nusristani mengatakan pemilihan akan ditunda karena materi pemilu rusak akibat serangan pemberontak terhadap markas komisi itu.
Zalmai Rassoul berada di tempat ketiga, dan sejak itu telah mendukung Abdullah. Dia mengatakan kepada wartawan hari Minggu bahwa keputusannya didasarkan pada kebutuhan untuk persatuan dan stabilitas nasional.
Pemenang pemilu putaran kedua akan menggantikan Presiden Hamid Karzai, yang telah memimpin Afghanistan sejak tahun 2001 dan secara konstitusional dilarang mencalonkan diri untuk pemilihan kembali.