Para demonstran membakar trailer-trailer milik konsulat Iran di Karbala pada Minggu (9/5) di tengah kemarahan luas terkait pembunuhan seorang aktivis terkemuka di kota itu.
Ehab Wazni, yang aktif mengorganisasi berbagai protes anti-pemerintah di Irak pada Oktober 2019, ditembak di luar rumahnya pada malam hari oleh beberapa penyerang.
Kematiannya memicu protes-protes sepanjang hari di Karbala. Para demonstran memblokir jalan-jalan dan jembatan dengan ban-ban yang dibakar. Lalu Minggu (9/5) malam, menurut beberapa polisi dan video yang diunggah ke internet, puluhan demonstran berkumpul di luar konsulat Iran, membakar ban-ban di depan bangunan itu dan membakar beberapa trailer yang diparkir di luar.
Situasi serupa pernah terjadi pada November 2019 dalam protes-protes di Baghdad dan beberapa provinsi mayoritas Syiah di Irak bagian selatan. Sejumlah demonstran melompati pembatas beton di konsulat Iran di Karbala, menurunkan bendera Iran dan menggantinya dengan bendera Irak.
Protes-protes populer yang dimulai Oktober 2019 dan berlangsung beberapa bulan itu ditujukan pada sistem politik pasca perang dan sekelompok pemimpin elit yang dituding merampok kekayaan Irak, sementara negara itu semakin miskin. Namun, para pengunjuk rasa juga telah melepaskan amarah mereka ke Iran dan milisi Syiah Irak yang terkait. [vm/ft]