Aktivis di Hongkong Peringati Demonstrasi Tiananmen

Para aktivis Hongkong melakukan unjuk rasa untuk memperingati 23 tahun demonstrasi di Lapangan Tiananmen, Beijing (27/5).

Lebih dari seribu demonstran hari Minggu turun ke jalan-jalan di Hongkong untuk mendukung penerapan hak asasi dan demokrasi di Tiongkok.
Pawai para aktivis di Hongkong itu menandai peringatan 23 tahun peristiwa tragis yang terjadi di Lapangan Tiananmen, Beijing.

Ratusan bahkan mungkin ribuan orang tewas sewaktu pemerintah Tiongkok mengerahkan tank-tank dan tentara untuk membersihkan lapangan di tengah kota Beijing itu pada malam hari tanggal 3 dan 4 Juni 1989, dan mengakhiri enam pekan demonstrasi prodemokrasi pertama di negara itu.

Menurut para demonstran, sudah tiba waktunya untuk menyerukan perubahan di Tiongkok, hanya beberapa pekan setelah pembangkang tunanetra Chen Guangcheng kabur ke Amerika setelah perundingan intensif antara kedua negara.

Beberapa demonstran menyatakan khawatir pemerintahan Hongkong di bawah pemimpin eksekutif Leung Chun-yin, yang dipilih komite pemilu pro-Beijing untuk menggantikan Donald Tsang pada Februari lalu, akan mengurangi kebebasan-kebebasan demokratis di sana.

Setelah demonstrasi di Tiananmen itu, Partai Komunis resmi menyatakan bahwa gerakan protes itu merupakan pemberontakan kontrarevolusi.

Hongkong adalah koloni Inggris sebelum diserahkan kembali ke pemerintahan Tiongkok pada 1997 sebagai wilayah semiotonom yang memiliki konstitusi mini sendiri, yang menjamin hak-hak dasar dan kebebasan yang tidak dinikmati warga Tiongkok daratan.