Amerika menyatakan keprihatinan atas pembangkang tunanetra Tiongkok Chen Guangcheng, tapi menolak berkomentar lebih lanjut terkait isu keberadaannya di kedutaan besar Amerika di Beijing.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Victoria Nuland menolak memberikan komentar terhadap pertanyaan wartawan hari Jumat tentang keberadaan Chen. Ia mengatakan Amerika sebelumnya telah menyatakan keprihatinan tentang pengacara dan aktivis itu, yang ditangkap setelah membuat dokumentasi pelanggaran-pelanggaran kebijakan Tiongkok untuk membatasi jumlah anak dalam sebagian besar keluarga.
Chen menghilang hari Minggu dari desa Dongshigu di provinsi Shandong, Tiongkok timur meskipun pihak berwenang baru menyadari Chen tidak ada sampai hari Kamis. Keberadaan Chen tidak diketahui, tapi seorang kawan dan sesama aktivis Hu Jia hari Jumat mengatakan dia percaya bahwa Chen diizinkan masuk ke kedutaan besar Amerika.
Para diplomat Amerika di sana menolak berkomentar dan seorang juru bicara pemerintah Tiongkok mengatakan ia tidak mengetahui apapun tentang laporan-laporan itu.
Perkembangan itu terjadi beberapa hari sebelum Menteri Luar Negeri Hillary Clinton dan Menteri Keuangan Timothy Geithner dijadwalkan berkunjung ke Beijing untuk mengadakan serangkaian pembicaraan.
Bob Fu, ketua organisasi HAM ChinaAid yang berbasis di Amerika, hari Jumat mengatakan, Chen aman dan berada di lokasi yang jauh dari desa asalnya.
Di Washington, Chris Smith, anggota Kongres Partai Republik dari New Jersey memberitahu VOA dia merasa lega bahwa Chen telah melarikan diri. Tapi Smith menyatakan keprihatinan mengenai keselamatan keluarga dan para pendukung Chen di Tiongkok.
Seorang kerabat Chen memberitahu VOA banyak anggota polisi, sebagian bersenjata, berkumpul di kediaman Chen di Dongshigu.
Berbagai organisasi HAM telah menghimbau Tiongkok agar melindungi keluarga Chen.
Dalam video yang diunggah ke internet hari Jumat, Chen merinci penyiksaan terhadap diri dan keluarganya selama satu setengah tahun berada dalam tahanan rumah. Ia juga menuntut Perdana Menteri Tiongkok Wen Jiabao, dan semua pelanggar HAM, agar dihukum berat.
Chen menghilang hari Minggu dari desa Dongshigu di provinsi Shandong, Tiongkok timur meskipun pihak berwenang baru menyadari Chen tidak ada sampai hari Kamis. Keberadaan Chen tidak diketahui, tapi seorang kawan dan sesama aktivis Hu Jia hari Jumat mengatakan dia percaya bahwa Chen diizinkan masuk ke kedutaan besar Amerika.
Para diplomat Amerika di sana menolak berkomentar dan seorang juru bicara pemerintah Tiongkok mengatakan ia tidak mengetahui apapun tentang laporan-laporan itu.
Perkembangan itu terjadi beberapa hari sebelum Menteri Luar Negeri Hillary Clinton dan Menteri Keuangan Timothy Geithner dijadwalkan berkunjung ke Beijing untuk mengadakan serangkaian pembicaraan.
Bob Fu, ketua organisasi HAM ChinaAid yang berbasis di Amerika, hari Jumat mengatakan, Chen aman dan berada di lokasi yang jauh dari desa asalnya.
Di Washington, Chris Smith, anggota Kongres Partai Republik dari New Jersey memberitahu VOA dia merasa lega bahwa Chen telah melarikan diri. Tapi Smith menyatakan keprihatinan mengenai keselamatan keluarga dan para pendukung Chen di Tiongkok.
Seorang kerabat Chen memberitahu VOA banyak anggota polisi, sebagian bersenjata, berkumpul di kediaman Chen di Dongshigu.
Berbagai organisasi HAM telah menghimbau Tiongkok agar melindungi keluarga Chen.
Dalam video yang diunggah ke internet hari Jumat, Chen merinci penyiksaan terhadap diri dan keluarganya selama satu setengah tahun berada dalam tahanan rumah. Ia juga menuntut Perdana Menteri Tiongkok Wen Jiabao, dan semua pelanggar HAM, agar dihukum berat.