Kelompok militan Somalia Al-Shabab mengaku bertanggungjawab atas dua serangan bunuh diri yang menggunakan mobil di dekat Mogadishu yang menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai lebih dari 30 lainnya.
Serangan hari Senin itu adalah yang pertama diakui oleh Al Shabab sejak tewasnya pemimpin kelompok itu – Ahmed Godane – dalam serangan udara Amerika pekan lalu. Pemboman hari Senin (8/9) itu terjadi sekitar 20 kilometer barat daya ibukota Mogadishu, di daerah Shabelle bawah di mana Godane tewas 1 September lalu.
Penyerang pertama menarget pasukan Uni Afrika (AMISOM) yang sedang mengawal Gubernur daerah Shabelle Bawah – Abdulkadir Mohamed Nur. Beberapa saksi mata mengatakan sebuah mobil sarat bahan peledak menabrak mobil AMISOM, menimbulkan ledakan sangat kuat yang menghantam dua bis penumpang yang sedang lewat. Nur mengatakan kepada VOA sedikitnya 14 orang tewas dan dua tentara AMISOM luka-luka.
Kemudian penyerang kedua menarget pasukan keamanan Somalia yang sedang dalam perjalanan ke lokasi ledakan pertama. Sedikitnya enam orang luka-luka – termasuk seorang pejabat senior inteljen Abdifatah Shaweye.
Pejabat-pejabat Somalia telah memberlakukan status waspada tinggi setelah kematian Godane dikukuhkan hari Jum’at lalu. Menteri Keamanan Somalia Khalif Ahmed Ereg mengatakan militan terkait Al Qaeda mungkin berencana melakukan serangan balasan terhadap fasilitas-fasilitas pemerintah. Al Shabab telah mengangkat Abu Ubeid Ahmed Omar sebagai pemimpin baru mereka.