Amerika Umumkan Bantuan Militer Baru Hampir $1 Miliar untuk Ukraina

Sistem peluncur rudal Patriot terlihat dipajang di luar Pos Angkatan Darat Fort Sill, Lawton, Oklahoma, pada 21 Maret 2023. (Foto: AP)

Paket tersebut mencakup pesawat nirawak (drone), amunisi untuk peluncur roket HIMARS presisi, dan peralatan serta suku cadang untuk sistem artileri, tank, dan kendaraan lapis baja.

Amerika Serikat pada Sabtu (7/12) mengumumkan paket bantuan keamanan baru senilai $988 juta atau sekitar Rp15,67 triliun untuk Ukraina. Langkah ini diambil saat Washington berupaya memberikan dukungan secara masimal kepada Kyiv sebelum Presiden terpilih Donald Trump dilantik pada Januari 2025.

Nasib bantuan Amerika untuk Ukraina di masa mendatang menjadi tanda tanya setelah kemenangan Trump dalam pemilihan umum pada November. Akibatnya, Amerika hanya memiliki waktu terbatas untuk mencairkan bantuan senilai miliaran dolar yang telah disahkan sebelum Trump dilantik bulan depan.

Paket tersebut mencakup pesawat nirawak (drone), amunisi untuk peluncur roket HIMARS presisi, dan peralatan serta suku cadang untuk sistem artileri, tank, dan kendaraan lapis baja, kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.

Trump bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Sabtu (7/12) di Paris. Pada pertemuan itu, Zelenskyy menyatakan bahwa setiap penyelesaian perang dengan Rusia haruslah "adil" dan mencakup "jaminan keamanan yang kuat untuk Ukraina."

BACA JUGA: Blinken: Ukraina Harus Ambil Keputusan Sulit, Perlu Mobilisasi Pasukan di Garis Depan 

Pertemuan tersebut sangat penting bagi Zelenskyy, mengingat Kyiv khawatir Trump mungkin akan mendorong Ukraina untuk memberikan konsesi kepada Moskow.

Bantuan terbaru akan didanai melalui Prakarsa Bantuan Keamanan Ukraina, di mana peralatan militer diperoleh dari industri pertahanan atau mitra, bukan dari persediaan Amerika, yang berarti peralatan tersebut tidak akan segera tiba di medan perang.

Bantuan ini diberikan menyusul paket bantuan senilai $725 juta yang diumumkan pada Senin, yang mencakup ranjau darat tahap kedua serta senjata anti-udara dan anti-tank.

Pemerintahan Presiden Joe Biden berupaya mengirimkan bantuan sebanyak mungkin ke Ukraina sebelum Trump mengambil alih. Trump berulang kali mengkritik bantuan Washington untuk Kyiv dan mengklaim bahwa ia dapat menciptakan gencatan senjata hanya dalam beberapa jam.

BACA JUGA: Biden Upayakan Tambahan $24 Miliar untuk Ukraina 

Komentar Trump menimbulkan kekhawatiran di Kyiv dan Eropa mengenai masa depan bantuan Amerika Serikat, serta kemampuan Ukraina untuk bertahan dari serangan Rusia tanpa dukungan Amerika yang lebih lanjut.

"Tugas kami adalah mencoba dan menempatkan Ukraina pada posisi sekuat mungkin di medan perang sehingga berada pada posisi sekuat mungkin di meja perundingan," kata penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan pada Sabtu.

Pada minggu-minggu terakhir masa jabatan Biden, tujuannya adalah untuk memberikan "bantuan besar-besaran dan meningkatkan tekanan ekonomi terhadap Rusia," katanya. [ah/ft]