Amnesty International Tuduh PBB Gagal Lindungi Warga Pantai Gading dalam Kekerasan Pasca Pemilu

  • Sellah Hennessy

Pendukung presiden Alassane Ouattara menunjuk mayat yang terbakar yang diyakini sebagai pendukung Laurent Gbagbo, di Distrik Abobo, Abidjan (7/3).

Laporan terbaru lembaga Amnesty International mengatakan kejahatan perang dilakukan kedua pihak yang bersengketa dalam kekerasan pasca pemilu di Pantai Gading

Sebuah kelompok dari lembaga Amnesti International mengunjungi Pantai Gading selama dua minggu dan berbicara dengan beberapa saksi mata sengketa pasca pemilu November lalu itu.

Wakil Direktur Amnesty International Urusan Afrika, Veronica Aubert mengatakan pasukan mantan presiden Laurent Gbagbo telah melakukan kejahatan perang. Menurutnya itu juga dilakukan oleh pasukan pendukung presiden berkuasa, Alassane Ouattara. Ia mengatakan, “Kita tahu mereka telah mengeksekusi ratusan orang dari segala usia karena perbedaan politik dan etnis. Kita tahu beberapa perempuan telah diperkosa. Ada banyak kesaksian dalam laporan Amnesty International itu.”

Penyelidikan lembaga itu dipusatkan disekitar kota Duekoue yang berjarak sekitar 500 Km dari ibukota Abidjan.

Ia mengatakan operasi pasukan PBB di Pantai Gading atau UNOCI gagal melindungi warga dari pembunuhan masal dan perkosaan yang terjadi pada bulan Maret.

“Kita tahu ini banyak terjadi ketika operasi pasukan PBB berada hanya satu kilometer dari pembunuhan yang terjadi di Doekoue. UNOCI tidak bereaksi dan tidak melindungi warga sebagaimana mestinya," ujar Aubert.

Aubert mengatakan kekerasan terus berlangsung. Laporan Amnesty itu mengatakan pada minggu minggu pertama bulan Mei serangan ditujukan terhadap perkampungan penduduk yang mendukung mantan presiden Gbagbo.

Presiden Ouattara menjanjikan akan mendamaikan kedua pihak dan meminta Pengadilan Internasional untuk menyelidiki kejahatan-kejahatan serius selama krisis itu.

Tetapi Aubert mengatakan Presiden Ouattara harus lebih banyak mengutuk kekerasan yang dilakukan oleh Tentara Republik Pantai Gading yang didirikannya Maret lalu.

Sebagian krisis Pantai Gading agak mereda bulan lalu ketika mantan presiden Gbagbo ditangkap.