Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan, pengepungan berbahaya yang dilakukan gerombolan bersenjata terkait negara Islam ISIS terhadap kota Marawi bisa berakhir dalam 10 sampai 15 hari. Tetapi ancaman yang ditimbulkan gerombolan brutal itu bisa terus menghantui Filipina.
Duterte mengatakan hari Selasa ia akan mencoba lagi pekan ini pergi ke Marawi bersama-sama pasukan pemerintah. Namun mengakui bahwa selain cuaca buruk bahaya yang ditimbulkan oleh kekuatan tempur yang mematikan gerombolan itu mengacau rencana perjalanannya.
Setelah pertempuran darat dan gempuran dari udara selama 50 hari, pasukan pemerintah telah merebut sebagian besar wilayah kota Islam itu dengan jumlah korban lebih dari 500 orang tewas.
Jurubicara militer Brigadir Jenderal Restituto Padilla mengatakan 381 militan, 90 anggota militer dan polisi serta 39 penduduk sipil tewas dalam pertempuran. [ps/al]