Presiden Brazil telah memerintahkan tentara untuk mengambil alih komando pengamanan dan membawahi polisi di Rio de Janeiro, dengan alasan gerombolan narkoba telah "menguasai kota itu" secara keseluruhan.
"Saya mengambil tindakan ekstrem ini karena keadaan menuntutnya," kata Presiden Michel Temer setelah menandatangani keputusan tersebut hari Jumat di istana Planalto di ibukota Brazilia. Dekrit tersebut mencakup seluruh negara bagian Rio, termasuk wilayah metropolitan Rio de Janeiro yang berpenduduk 12 juta orang.
Dia mengatakan bahwa kejahatan terorganisir "mengancam ketenangan bangsa kita. Oleh karena itu, kita baru saja meminta intervensi federal dalam menegakkan keamanan publik untuk Rio de Janeiro."
Tentara sudah mulai berpatroli di beberapa bagian Rio de Janeiro, namun keputusan hari Jumat itu memberi militer wewenang penuh atas operasi keamanan di negara bagian Rio. Para jendral militer sebelumnya bertanggung jawab untuk mengamankan kota itu selama Olimpiade 2016.
Menteri Pertahanan Raul Jungmann mengatakan bahwa tentara tidak akan mengganti polisi lokal atau negara bagian di lapangan namun akan memberikan dukungan logistik dalam operasi mereka melawan gembong narkoba.
Kongres Brazil diperkirakan akan meratifikasi keputusan tersebut dalam waktu 10 hari. [as]