Keputusan Ekuador untuk memutuskan akses Internet Julian Assange mungkin merupakan pertanda bahwa pendiri Wikileaks itu sudah tidak disukai oleh Ekuador, atau demikian harapan beberapa fihak di Inggris.
Pejabat Inggris telah mengutarakan rasa frustrasi mereka dengan keputusan Ekuador empat tahun yang lalu untuk mengijinkan Assange berlindung di Kedutaannya dan menghindar dari penangkapan dengan tuduhan melakukan serangan seksual di Swedia.
“Saya berharap ini merupakan tanda awal mereka sadar dan akhirnya memaksa orang ini diseret ke peradilan sebagaimana seharusnya,” kata Davis Lewin, seorang analis politik di lembaga pengkajian Henry Jackson Society, London.
Pemerintah Quito memberi konfirmasi, fihaknya telah memutuskan akses internet Assange pada Selasa guna mencegah dia ikut campur dalam pemilihan di Amerika, setelah Wikileaks menerbitkan dokumen dan pesan yang diretas organisasi kampanye Hillary Clinton. [jm]