Negara itu juga mengubah jumlah penderita pasti dari Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) menjadi 688, naik dari 113 jumlah penderita yang dilaporkan sebelumnya.
Pemerintah Arab Saudi mengatakan pihaknya telah melakukan estimasi yang terlalu rendah atas jumlah orang yang meninggal akibat virus pernafasan maut, sehingga jumlah yang meninggal dari 190 orang menjadi 282.
Kementerian Kesehatan Saudi melaporkan angka baru itu Selasa (3/6) setelah peninjauan kembali para penderita. Negara itu juga mengubah jumlah penderita pasti dari Middle Eastern Respiratory Syndrome (MERS) menjadi 688, naik dari 113 jumlah penderita yang dilaporkan sebelumnya.
MERS adalah anggota famili virus yang dinamakan coronavirus yang mencakup pilek biasa dan SARS atau Sindrom Pernafasan Akut Parah, yang menewaskan kira-kira 800 orang dalam wabah sedunia pada 2003.
MERS sering mulai dengan gejala seperti flu tetapi dapat menimbulkan pneumonia, masalah pernafasan dan, dalam kasus yang parah, kegagalan ginjal dan kematian.
Pengungkapan oleh Saudi itu dilakukan setelah pemecatan di luar dugaan atas wakil menteri kesehatan kerajaan itu Senin.
Kementerian Kesehatan Saudi melaporkan angka baru itu Selasa (3/6) setelah peninjauan kembali para penderita. Negara itu juga mengubah jumlah penderita pasti dari Middle Eastern Respiratory Syndrome (MERS) menjadi 688, naik dari 113 jumlah penderita yang dilaporkan sebelumnya.
MERS adalah anggota famili virus yang dinamakan coronavirus yang mencakup pilek biasa dan SARS atau Sindrom Pernafasan Akut Parah, yang menewaskan kira-kira 800 orang dalam wabah sedunia pada 2003.
MERS sering mulai dengan gejala seperti flu tetapi dapat menimbulkan pneumonia, masalah pernafasan dan, dalam kasus yang parah, kegagalan ginjal dan kematian.
Pengungkapan oleh Saudi itu dilakukan setelah pemecatan di luar dugaan atas wakil menteri kesehatan kerajaan itu Senin.