Kasus pertama di Mesir dilaporkan pada pria yang tinggal di Saudi namun kembali dalam keadaan sakit setelah melakukan kontak dengan paman yang meninggal karena MERS.
RIYADH —
Pemerintah Arab Saudi pada Kamis (1/5) mengatakan jumlah total kasus Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS), penyakit baru yang seringkali mematikan, meningkat hampir dua kali lipat di kerajaan tersebut pada April dengan 26 infeksi baru dilaporkan dua hari sebelumnya.
Kasus pertama penyakit itu di Mesir juga dilaporkan Kamis, pada pria berusia 27 tahun yang tinggal di Arab Saudi namun kembali dalam keadaan sakit ke Mesir minggu lalu setelah melakukan kontak dengan seorang paman di Saudi yang meninggal karena MERS.
Perhatian internasional terhadap penyakit itu akut karena Arab Saudi diperkirakan menerima sejumlah banyak jemaah umroh pada bulan puasa Ramadan Juli nanti, diikuti dengan jutaan jemaah haji pada Oktober.
Meski WHO mengatakan penyakit itu, dari keluarga yang sama dengan virus SARS, sulit ditularkan antara manusia, sebagian besar kasus yang dilaporkan di Arab Saudi menunjukkan penyebaran berlangsung antar manusia, bukannya dari hewan ke manusia.
Sebuah tim ahli WHO telah tiba di Arab Saudi dan bekerja dengan pihak berwenang untuk meningkatkan langkah pengontrolan infeksi, terutama di rumah-rumah sakit, dan mempelajari bagaimana virus menyebar.
Kasus pertama penyakit itu di Mesir juga dilaporkan Kamis, pada pria berusia 27 tahun yang tinggal di Arab Saudi namun kembali dalam keadaan sakit ke Mesir minggu lalu setelah melakukan kontak dengan seorang paman di Saudi yang meninggal karena MERS.
Perhatian internasional terhadap penyakit itu akut karena Arab Saudi diperkirakan menerima sejumlah banyak jemaah umroh pada bulan puasa Ramadan Juli nanti, diikuti dengan jutaan jemaah haji pada Oktober.
Meski WHO mengatakan penyakit itu, dari keluarga yang sama dengan virus SARS, sulit ditularkan antara manusia, sebagian besar kasus yang dilaporkan di Arab Saudi menunjukkan penyebaran berlangsung antar manusia, bukannya dari hewan ke manusia.
Sebuah tim ahli WHO telah tiba di Arab Saudi dan bekerja dengan pihak berwenang untuk meningkatkan langkah pengontrolan infeksi, terutama di rumah-rumah sakit, dan mempelajari bagaimana virus menyebar.