Arab Saudi Tetap Buka Pelabuhan Yaman yang Dikuasai Pemberontak

Sebuah kapal membawa 5.500 metrik ton tepung terigu bersandar di pelabuhan Laut Merah, Hodeidah, Yaman, 26 Nov 2017.

Arab Saudi mengatakan akan menjaga pelabuhan Hodeidah, yang dikuasai pemberontak Houthi, tetap beroperasi selama 30 hari untuk pengiriman bantuan kemanusiaan, meski ada serangan rudal pemberontak lagi ke wilayah Saudi.

"Kami ingin menjamin bantuan kemanusiaan bagi rakyat Yaman. Setelah mengadakan langkah-langkah pemeriksaan yang lebih ketat, komando koalisi mengumumkan bahwa pelabuhan Hodeidah akan terus buka,” kata sebuah pernyataan.

Saudi juga mengatakan empat derek baru akan dikirim ke pelabuhan itu untuk membantu menurunkan muatan kapal.

Koalisi pimpinan-Saudi yang berusaha mengusir kelompok Houthi dari Yaman memberlakukan blokade udara dan laut di negara tersebut bulan lalu setelah terjadi serangan rudal ke bandara Riyadh.

Saudi Arabia melonggarkan blokade terhadap pelabuhan Hodeidah agar makanan, bahan bakar dan obat-obatan yang sangat diperlukanpenduduk sipil Yaman bisa masuk. Tetapi pelabuhan itu tetap tertutup untuk lalu lintas komersial dan para pekerja bantuan mengatakan hal itu mencegah masuknya bantuan.

Pihak Saudi mengatakan para pemberontak mendapat senjata melalui Hodeidah .

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan kepada media pemerintah, Rabu (20/12), bahwa Iran akan "menindak- lanjuti tuduhan yang tak berdasar" yang dilontarkan Amerika, yang menuduh Teheran mempersenjatai kelompok Houthi.

Zarif menyebut tindakan Amerika itu provokatif, dan mengatakanAmerika berusaha"menyembunyikan dukungan mereka bagi pemboman orang-orang Yaman yang tidak berdosa dengan melancarkan tuduhan-tuduhan semacam itu."

Iran telah mengakui mendukung Houthi, tetapi membantah memberi mereka senjata, termasuk rudal yang ditembakkan ke Arab Saudi.

Amerikamendukung koalisi pimpinan Saudi.

Pemerintahan Presiden Donald Trump mengatakan Amerika "sangat terganggu oleh tindakan Houthi yang agresif yang didukung oleh penyediaan senjata canggih dari Iran, yang mengancam keamanan regional dan memperpanjang konflik Yaman."

Juga dikatakan kalau Iran mengirim rudal ke Yaman, itu berarti melanggar dua embargo senjata internasional -- satu dikenakan atas kelompok Houthi dan satu lagi atas Iran. [sp/ii]