27 Pemimpin Eropa Gagal Ubah Perjanjian Uni Eropa

PM Inggris David Cameron menuntut konsesi dalam pertemuan Uni Eropa di Brussels (9/12), yang ditolak oleh Perancis dan Jerman.

Ke-27 negara anggota Uni Eropa telah gagal menyepakati perubahan perjanjian Uni Eropa yang hendak mengenakan peraturan yang lebih ketat terhadap kebijakan fiskal nasional.

Para pejabat Eropa mengatakan persetujuan fiskal yang melibatkan ke-27 negara anggota Uni Eropa gagal disepakati pada pertemuan puncak di Brussels, Belgia hari Jumat setelah Perdana Menteri Inggris David Cameron menuntut konsesi yang ditolak oleh Jerman dan Perancis.

Para diplomat mengatakan perjanjian baru kemungkinkan hanya akan melibatkan 17 negara yang menggunakan mata uang euro dan setiap negara yang mungkin ingin bergabung dengan mereka.

Beberapa pejabat telah menggambarkan pertemuan puncak Eropa itu sebagai saat memperhitungkan semuanya bagi mata uang bersama euro, yang sedang terpukul oleh krisis hutang Eropa yang terus meningkat. Pertemuan tersebut dibuka Kamis malam, dimana para pemimpin tidak sependapat mengenai cara menyelesaikan penularan krisis hutang yang sudah berlangsung dua-tahun itu yang mengancam kestabilan ekonomi dunia.

Perancis dan Jerman ingin mengubah perjanjian Uni Eropa untuk menambahkan klausul ganjaran bagi negara-negara yang melampaui anggaran mereka. Mereka juga ingin mengenakan pajak perusahaan yang seragam dan pajak transaksi keuangan yang baru. Tetapi, Inggris yang tidak menggunakan euro, telah menyatakan keprihatinan bahwa rencana itu merongrong kedaulatannya.

Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso sebelumnya meminta kepada semua pemerintah nasional agar bertindak demi kepentingan bersama Eropa.

Ekonomi di ke-17 negara zona euro sudah macet, dan beberapa analis mengatakan zona euro sudah memasuki resesi. Bank Sentral Euro mengambil langkah kecil sebelum pertemuan puncak untuk menggalakkan pinjaman dengan menurunkan suku bunga seperempat persen menjadi satu persen, pemotongan kedua dalam dua bulan.

Tetapi, harga-harga saham turun di bursa-bursa Eropa dan Amerika setelah presiden bank sentral Eropa Mario Draghi memadamkan spekulasi bahwa bank sentral akan meningkatkan pembelian hutang pemerintah negara-negara Eropa sebagai satu cara untuk mengurangi biaya pinjaman mereka. Seorang pejabat pihak berwenang Eropa mengatakan bank-bank benua itu perlu memperoleh hampir 154 milyar dolar dana talangan untuk menutupi kemungkinan kerugian atas obligasi pemerintah yang mereka pegang.

Presiden Perancis Nicolas Sarkozy sebelumnya telah memperingatkan akibat yang suram sekiranya persetujuan tidak dicapai hari Jumat, dan menyerukan “semangat kompromi dan pengambilan keputusan yang cepat.”

Kekhawatiran bahwa krisis hutang Eropa dapat menyulut masalah tambahan telah membuat pasar-pasar keuangan global gemetaran dan telah mendatangkan peringatan dari beberapa badan-badan utama penilai kelayakan kredit.