47 Tewas dalam Ledakan Tambang Rusia

Puluhan pekerja tambang lainnya masih hilang, dan mereka yang kemungkinan masih hidup, terancam naiknya permukaan air.

Jumlah korban tewas akibat dua ledakan gas metan di sebuah tambang batu bara di Siberia Barat bertambah menjadi 47 orang.

Kantor berita Rusia melaporkan hal tersebut pada hari Selasa, sekaligus memberitakan pihak berwenang masih mencari 43 pekerja tambang lainnya yang hilang, dan mereka yang kemungkinan masih hidup, terancam oleh naiknya permukaan air. Menurut pihak berwenang, petugas penyelamat hanya punya waktu kurang dari dua hari untuk mencari korban yang selamat.

Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin telah bertemu para pekerja yang luka-luka di sebuah rumah sakit di kawasan Kemerovo, Siberia. Ia juga telah mengunjungi tambang batu bara Raspadskaya untuk menginspeksi operasi penyelamatan, dan meminta penyelidikan rinci mengenai kecelakaan tambang itu.

Menteri Situasi Darurat Rusia Sergei Shoigu menjelaskan bahwa ledakan-ledakan yang berselang beberapa jam pada hari Sabtu larut malam dan Minggu dini hari, menghancurkan pompa-pompa yang biasanya digunakan untuk mengeluarkan air dari tambang raksasa itu.

Ledakan kedua meruntuhkan terowongan utama tambang tersebut, sehingga memutuskan jalur-jalur untuk menyelamatkan diri, serta merumitkan misi pencarian dan penyelamatan.