Pembocoran informasi oleh mantan karyawan CIA, Edward Snowden diperkirakan menguntungkan pemerintah China untuk sementara waktu.
Pembocoran program pengintaian sangat rahasia Amerika baru-baru ini, untuk sementara waktu mungkin menguntungkan China, tetapi menurut para analis ini tidak akan mengubah sikap Amerika untuk lebih menekan China guna menghentikan peretasan dunia maya terhadap target-target di Amerika.
Pembocoran informasi oleh mantan analis CIA Edward Snowden terjadi pada saat menguntungkan bagi China, yaitu hanya beberapa hari sebelum Presiden Amerika Barack Obama menjadi tuan rumah bagi mitranya dari China – Presiden Xi Jinping dalam KTT di mana peretasan dunia maya oleh China menjadi salah satu isu penting.
Dokumen-dokumen asli yang dibocorkan oleh Snowden itu hanya sedikit berkenaan dengan China dan merinci program-program pengintaian rahasia di dalam negeri oleh Badan Keamanan Nasional Amerika NSA, di mana pihak berwenang mengumpulkan dan memantau rekaman telefon dan penggunaan internet.
Tetapi pembocoran berikutnya oleh Snowden – yang telah melarikan diri ke Hong Kong supaya jangan ditangkap – mengungkapkan bahwa NSA secara diam-diam telah memata-matai target-target di China selama bertahun-tahun. Tuduhan ini memicu kemarahan media yang dikontrol pemerintah China.
Partai Komunis China yang menguasai surat kabar “Global Times” hari Senin menerbitkan sebuah editorial, menyerukan pada Hong Kong – sebuah wilayah semi otonom yang berdaulat di China – supaya tidak mengekstradisi Snowden dan memujinya sebagai pahlawan yang menyingkap “pelanggaran hak-hak sipil” oleh pemerintah Amerika.
“The Global Times” yang kerap menyatakan sudut pandang resmi pemerintah China, juga menyerukan kepada pejabat-pejabat China untuk bertemu langsung dengan Snowden guna memperoleh lebih banyak informasi inteljen yang dapat digunakan dalam perundingan-perundingan berikutnya dengan Amerika.
Komentar-komentar seperti itu mengisyaratkan bahwa China bisa menggunakan Snowden guna menangkis tekanan diplomatik Amerika untuk meminta pertanggungjawaban China atas serangkaian upaya peretasan dunia maya tingkat tinggi yang berasal dari China.
Tetapi belum ada bukti bahwa Snowden telah memberikan secara langsung informasi inteljen sensitif kepada pejabat-pejabat China. Dalam tanya jawab dengan surat kabar “The Guardian” hari Senin, Snowden menyangkal melakukan kontak apapun dengan pemerintah China.
Kepastian semacam itu hanya sedikit menenangkan kekhawatiran para pejabat inteljen Amerika, karena Snowden telah berjanji untuk mengungkap lebih banyak informasi dalam beberapa hari mendatang.
Kebocoran itu mungkin telah mempermalukan Amerika dan semakin menyulitkan Presiden Obama untuk menyampaikan isu serangan dunia maya dalam perundingannya dengan Presiden Xi Jinping, ujar Steven Lewis – seorang pakar tentang China di Universitas Rice, Houston. Tetapi ia mengatakan Amerika mungkin akan mengungkit lagi isu ini di masa depan.
(William Galo dan Victor Beattie).
Pembocoran informasi oleh mantan analis CIA Edward Snowden terjadi pada saat menguntungkan bagi China, yaitu hanya beberapa hari sebelum Presiden Amerika Barack Obama menjadi tuan rumah bagi mitranya dari China – Presiden Xi Jinping dalam KTT di mana peretasan dunia maya oleh China menjadi salah satu isu penting.
Dokumen-dokumen asli yang dibocorkan oleh Snowden itu hanya sedikit berkenaan dengan China dan merinci program-program pengintaian rahasia di dalam negeri oleh Badan Keamanan Nasional Amerika NSA, di mana pihak berwenang mengumpulkan dan memantau rekaman telefon dan penggunaan internet.
Tetapi pembocoran berikutnya oleh Snowden – yang telah melarikan diri ke Hong Kong supaya jangan ditangkap – mengungkapkan bahwa NSA secara diam-diam telah memata-matai target-target di China selama bertahun-tahun. Tuduhan ini memicu kemarahan media yang dikontrol pemerintah China.
Partai Komunis China yang menguasai surat kabar “Global Times” hari Senin menerbitkan sebuah editorial, menyerukan pada Hong Kong – sebuah wilayah semi otonom yang berdaulat di China – supaya tidak mengekstradisi Snowden dan memujinya sebagai pahlawan yang menyingkap “pelanggaran hak-hak sipil” oleh pemerintah Amerika.
“The Global Times” yang kerap menyatakan sudut pandang resmi pemerintah China, juga menyerukan kepada pejabat-pejabat China untuk bertemu langsung dengan Snowden guna memperoleh lebih banyak informasi inteljen yang dapat digunakan dalam perundingan-perundingan berikutnya dengan Amerika.
Komentar-komentar seperti itu mengisyaratkan bahwa China bisa menggunakan Snowden guna menangkis tekanan diplomatik Amerika untuk meminta pertanggungjawaban China atas serangkaian upaya peretasan dunia maya tingkat tinggi yang berasal dari China.
Tetapi belum ada bukti bahwa Snowden telah memberikan secara langsung informasi inteljen sensitif kepada pejabat-pejabat China. Dalam tanya jawab dengan surat kabar “The Guardian” hari Senin, Snowden menyangkal melakukan kontak apapun dengan pemerintah China.
Kepastian semacam itu hanya sedikit menenangkan kekhawatiran para pejabat inteljen Amerika, karena Snowden telah berjanji untuk mengungkap lebih banyak informasi dalam beberapa hari mendatang.
Kebocoran itu mungkin telah mempermalukan Amerika dan semakin menyulitkan Presiden Obama untuk menyampaikan isu serangan dunia maya dalam perundingannya dengan Presiden Xi Jinping, ujar Steven Lewis – seorang pakar tentang China di Universitas Rice, Houston. Tetapi ia mengatakan Amerika mungkin akan mengungkit lagi isu ini di masa depan.
(William Galo dan Victor Beattie).