AS Berlakukan Sanksi-Sanksi Baru Terhadap Iran

Salah satu fasilitas nuklir Iran di Arak, sekitar 360 kilometer sebelah barat daya Teheran (dokumentasi).

AS telah memberlakukan sanksi-sanksi baru terhadap 18 individu dan kelompok yang dituduh mendukung program misil balistik Teheran.

Departemen Luar Negeri AS mengumumkan sanksi-sanksi itu, Selasa, diberlakukan terhadap dua kelompok yang memiliki hubungan dengan pasukan elit Garda Revolusi Iran. Menurut pernyataan departemen itu, kedua kelompok itu terlibat dalam riset dan pengembangan misil balistik Iran.

Departemen Luar Negeri AS juga mengatakan, aktivitas Iran di Timur Tengah mengganggu stabilitas, keamanan dan kesejahteraan regional.

Sementara itu, Departemen Keuangan AS menjatuhan sanksi terhadap lima orang dan tujuh entitas atas dukungan mereka terhadap usaha pembelanjaan militer Iran. Departemen itu juga menjatuhkan sanksi terhadap tiga warga Iran lain karena mereka menjadi bagian dari sebuah organisasi kejahatan lintas negara yang berbasis di Iran.

Sanksi-sanksi itu membekukan aset-aset yang dimiliki mereka di AS dan melarang warga Amerika berbisnis dengan mereka.

Di markas besar PBB di New York, Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Zarif, mengatakan kepada VOA, penjatuhan sanksi tampaknya menjadi kebiasaan AS dan AS kemungkinan akan mendapat balasan dari Iran.

Zubair Iqbal seorang pengamat dari Middle East Institute mengatakan sanksi-sanksi AS akan mengganggu pertumbuhan ekonomi di Iran, memperburuk ketidaksetaraan pendapatan, memberi para konservatif garis keras alasan untuk mempertahankan sikap anti-Amerika adan anti-Barat. [ab/uh]