AS meningkatkan kontak diplomatiknya dan bantuan vaksin COVID-19 kepada Kepulauan Solomon di tengah-tengah keprihatinan seputar persetujuan keamanan antara negara pulau Pasifik itu dan China.
Minggu ini, Deputi Menlu Wendy Sherman berbicara dengan Menlu Kepulauan Solomon Jeremiah Manele tentang rencana membuka kembali Kedutaan AS di Honiara, dan apa yang oleh pejabat AS digambarkan sebagai upaya bersama memperluas dan memperdalam kontak-kontak di antara kedua negara.
U.S.-SOLOMON ISLANDS NEWS: @DeputySecState spoke with Solomon Islands Foreign Minister Jeremiah Manele about plans to open the U.S. Embassy in Honiara and our joint efforts to broaden and deepen engagement between our countries. FULL READOUT: https://t.co/dRw1Z59Tlb pic.twitter.com/I68cZps4vJ
— U.S. Asia Pacific Media Hub (@eAsiaMediaHub) April 13, 2022
AS juga menyumbang dosis tambahan vaksin COVID-19 kepada negara di Pasifik Selatan itu. Kepulauan Solomon telah menerima 52 ribu 650 dosis vaksin Pfizer dalam beberapa hari terakhir, setelah 100 ribu 620 diserahkan pada November.
AS kini memiliki sebuah konsulat di Honiara setelah menutup kedutaannya pada 1993.
Rencana untuk membuka kembali Kedutaan AS di ibukota kepulauan Solomon itu pertama kalinya diumumkan oleh Menlu Antony Blinken ketika melakukan lawatan ke Pasifik pada Februari.
BACA JUGA: Australia Kirim Menteri ke Solomon Terkait Pakta dengan ChinaPrakarsa diplomatik deputi Menlu Wendy Sherman ini menyusul laporan bahwa Kepulauan Solomon dan China telah mencapai kesepakatan yang memungkinkan penempatan pasukan China seandainya terjadi kekacauan di dalam negeri itu.
Menurut sebuah draft persetujuan yang dibocorkan, China bisa mengirim pasukan polisi dan tentara yang dipersenjatai kalau diminta oleh pemerintah Kepulauan Solomon. China juga akan diizinkan melabuhkan kapal-kapal Angkatan Lautnya di lepas pesisir negara Pasifik itu. [jm/ka]