Pemerintah AS Izinkan Shell Mengebor Minyak di Samudra Artik di Alaska

Seorang pekerja perusahaan minyak Royal Dutch Shell (foto: dok).

Pemerintah federal AS hari Senin (17/8) memberikan izin final kepada Royal Dutch Shell untuk melakukan pengeboran minyak di Pantai Barat Laut negara bagian Alaska.

Untuk pertama kali selama lebih dari 20 tahun, pemerintah federal hari Senin (17/8) memberikan izin final kepada Royal Dutch Shell untuk melakukan pengeboran minyak di Samudera Artik di Pantai Barat Laut Alaska.

The Bureau of Safey and Environmental Enforcement mengumumkan telah menyetujui ijin untuk melakukan pengeboran di bawah dasar laut setelah perusahaan minyak raksasa itu membawa peralatan yang dibutuhkan untuk menghentikan kemungkinan terjadinya ledakan.

Badan itu sebelumnya mengijinkan Shell untuk mulai menggali hanya di bagian atas dua sumur di Laut Chukchi karena peralatan utama yang disebut “capping stack” terjebak di sebuah kapal yang membutuhkan perbaikan di Portland – Oregon.

Sejak kapal itu tiba pekan lalu, Shell bebas mengebor bantalan berbatu yang mengandung minyak, yang diperkirakan berada sekitar 8.000 di bawah dasar laut, Ini merupakan pengeboran pertama sejak eksplorasi pengeboran terakhir tahun 1991.

Direktur The Bureau of Safey and Environmental Enforcement Brian Salerno dalam sebuah pernyataan tertulis menyatakan “aktivitas yang dilakukan di lepas pantai Alaska dilakukan sesuai standar tanggapan darurat, keselamatan dan perlindungan lingkungan hidup”. “Kami akan terus mengawasi pekerjaan mereka setiap saat, guna menjamin sepenuhnya keselamatan dan pengelolaan lingkungan,” katanya.

Kelompok-kelompok lingkungan hidup menentang pengeboran lepas pantai di Alaska dengan mengatakan aktivitas industri akan membahayakan beruang-beruang kutub dan anjing laut Pasifik, serta mengancam paus yang sudah terancam punah akibat pemanasan iklim dan surutnya air laut pada musim panas. Mereka mengatakan perusahaan-perusahaan minyak belum membuktikan bahwa mereka mampu membersihkan tumpahan minyak di air yang tertutup es.

Survei Geologi Amerika memperkirakan perairan Artik menyimpan sekitar 16 milyar barel minyak dan Shell sangat ingin melakukan eksplorasi di dasar laut, yang menurut pejabat-pejabat perusahaan itu bisa “mengubah” tatanan produksi dalam negeri.