AS Jatuhkan Sanksi atas Dana 'Amal Palsu' untuk Pembebasan Palestina

Departemen Keuangan AS di Washington, D.C. (foto: ilustrasi).

Amerika Serikat hari Selasa (15/10) menjatuhkan sanksi-sanksi terhadap apa yang disebut sebagai penggalangan dana internasional untuk Front Populer. Dana itu diperuntukkan bagi Pembebasan Palestina (PFLP), yang ditetapkan AS sebagai organisasi teroris.

Departemen Keuangan AS, dalam tindakan yang diambil bersama Kanada mengatakan dalam sebuah pernyataan, pihaknya menjatuhkan sanksi terhadap Jaringan Solidaritas Tahanan Palestina Samidoun. Jaringan itu dituduh sebagai “badan amal palsu yang berfungsi sebagai pengumpul dana internasional” untuk PFLP.

PFLP, yang juga mengambil bagian dalam perang melawan Israel di Gaza, ditetapkan sebagai Organisasi Teroris Asing dan Teroris Dunia yang ditetapkan khusus oleh AS, masing-masing pada bulan Oktober 1997 dan 2001.

Departemen Keuangan AS mengatakan, PFLP menggunakan Samidoun untuk menggalang dana di Eropa dan Amerika Utara. Jerman melarang kegiatan kelompok ini tahun lalu.

“Organisasi seperti Samidoun menyamar sebagai pelaku amal yang mengaku memberikan dukungan kemanusiaan kepada mereka yang membutuhkan, namun ternyata mengalihkan dana itu untuk bantuan yang sangat dibutuhkan guna mendukung kelompok teroris,” kata penjabat wakil menteri penanggulangan terorisme dan intelijen keuangan Departemen Keuangan AS, Bradley Smith, dalam pernyataan itu.

BACA JUGA: Tim Penyelamat Gaza: 15 Tewas dalam Serangan Israel ke Sekolah yang Jadi Pengungsian 

Seorang anggota pimpinan PFLP di luar negeri juga menjadi sasaran sanksi itu pada hari Selasa.

Kanada mengumumkan daftar Samidoun sebagai entitas teroris pada hari Selasa. “Ekstremisme dengan kekerasan, tindakan terorisme atau pendanaan teroris tidak memiliki tempat di Kanada atau di luar negeri,” kata Menteri Keamanan Umum Kanada, Dominic LeBlanc dalam sebuah pernyataan.

Departemen Keuangan AS mengatakan, PFLP tetap aktif dalam konflik antara Israel dan Hamas, termasuk ikut serta dalam serangan 7 Oktober terhadap Israel, yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang di Gaza. [ps/lt]