Pemerintahan Presiden Joe Biden mengirim 1.500 personel militer aktif untuk penugasan 90 hari ke perbatasan AS-Meksiko. Pemerintah memperkirakan peningkatan kedatangan imigran setelah 11 Mei, sewaktu restriksi pada masa pandemi virus corona yang disebut Title 42 berakhir.
Selama lebih dari dua tahun, pemerintahan Biden mempertahankan di perbatasan selatan AS itu suatu keputusan pemerintahan Trump untuk menggunakan kebijakan kesehatan masyarakat yang dikenal sebagai Title 42. Kebijakan itu memungkinkan AS untuk segera mengusir migran kembali ke negara asal mereka atau ke kota-kota perbatasan Meksiko.
Di luar sebuah pusat migrasi di perbatasan selatan Meksiko, migran yang berharap dapat memasuki AS membentuk antrean panjang pada hari Rabu untuk mendapatkan dokumen yang memberi mereka transit gratis melewati negara itu.
BACA JUGA: AS, Meksiko Sepakati Kebijakan Baru Soal Perlintasan PerbatasanEdgar Gerardo, migran asal Venezuela, mengatakan, “Inilah momen yang tepat untuk menyeberang. Saya menjadi lebih pasti akan dapat mencapai AS karena Title 42 akan dicabut dan jika Tuhan menghendaki, kami semua akan dapat menyeberang. Ada banyak pekerja keras di sini yang akan membantu AS karena kami akan bekerja keras untuk masa depan yang lebih baik bagi kami dan keluarga kami di Venezuela.”
Migran asal Venezuela lainnya, Emile Larisa mengatakan ia sedang berusaha mendapatkan izin agar dapat melanjutkan prosesnya. Larisa yang mengaku memimpikan dapat mencapai AS mengatakan ia berjuang keras untuk itu. Prosesnya masih jauh dan ia juga khawatir akan penutupan perbatasan.
Para pejabat imigrasi AS memperkirakan bahwa mulai bulan ini, kedatangan migran di perbatasan AS-Meksiko dapat meningkat menjadi 10 ribu hingga 13 ribu per hari, dari 5.000 hingga 8.000 sekarang ini.
Juru bicara Pentagon Brigjen Pat Ryder mengatakan personel militer tidak akan berpartisipasi langsung dalam aktivitas penegakan hukum. [uh/lt]