Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika (CDC) telah mengukuhkan kasus pertama penyakit mematikan akibat virus Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) di wilayah Amerika Serikat.
Para pejabat CDC Jumat menyatakan seorang petugas layanan kesehatan Amerika yang baru-baru ini bepergian ke Arab Saudi telah dirawat di rumah sakit di negara bagian Indiana karena mengidap virus tersebut. Mereka menyatakan pasien itu telah dikarantina dan dalam kondisi stabil.
Direktur Pusat Imunisasi dan Penyakit Pernafasan Nasional Anne Schuchat mengatakan kasus MERS berkembang cepat, dan bahwa CDC sedang berupaya mengidentifikasi orang-orang yang mungkin berhubungan dengan pasien tersebut. Schuchat mengatakan pasien itu bertolak dari Riyadh, Arab Saudi, pada 24 April ke London, dan kemudian ke Indiana.
Virus MERS pertama kali muncul pada September 2012, dan semua kasusnya terkait dengan enam negara di Semenanjung Arab. Arab Saudi menghadapi kasus terbanyak.
Direktur Pusat Imunisasi dan Penyakit Pernafasan Nasional Anne Schuchat mengatakan kasus MERS berkembang cepat, dan bahwa CDC sedang berupaya mengidentifikasi orang-orang yang mungkin berhubungan dengan pasien tersebut. Schuchat mengatakan pasien itu bertolak dari Riyadh, Arab Saudi, pada 24 April ke London, dan kemudian ke Indiana.
Virus MERS pertama kali muncul pada September 2012, dan semua kasusnya terkait dengan enam negara di Semenanjung Arab. Arab Saudi menghadapi kasus terbanyak.