Kerry: AS Masih Punya Pengaruh di Suriah

Menlu AS John Kerry berbicara dalam konferensi pers di Wina, Austria, Selasa (17/5).

Menlu AS John Kerry menolak persepsi bahwa AS telah kehilangan kemampuan dalam upaya melawan rezim al-Assad di Suriah.

Menteri Luar Negeri Amerika, John Kerry berusaha menghilangkan persepsi bahwa AS telah kehilangan kemampuan dalam upaya melawan rezim Suriah, karena serangan udara Rusia yang diarahkan untuk merebut kembali wilayah dari pemberontak.

"Amerika selalu memiliki pengaruh," kata Kerry dalam konferensi pers Selasa (17/5), menyusul pertemuan multi negara Kelompok Bantuan Internasional Suriah atau ISSG.

Kerry tampak sedikit kesal dengan pertanyaan tentang apakah AS kehilangan kemampuan untuk menekan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk mematuhi sepenuhnya perjanjian, termasuk kepatuhan penuh terhadap gencatan senjata, dukungan terhadap pembicaraan tentang transisi politik dan mengijinkan akses tak terbatas ke daerah terkepung untuk bantuan kemanusiaan.

Kerry mengatakan jika Assad telah mencapai kesimpulan bahwa tidak ada alternatif lain, maka ia sampai pada suatu kesimpulan yang sama sekali tidak berdasar.

Dia mengatakan, kekuatan Amerika terbesar dalam perundingan ini adalah fakta bahwa Assad dan para pendukungnya tidak akan pernah mampu untuk mengakhiri perang di Suriah, jika mereka menolak untuk merundingkan penyelesaian politik.

Dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov dan Utusan PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura, Kerry menjabarkan langkah yang telah disepakati ISSG untuk membantu mengurangi kekerasan dan memicu pengiriman bantuan kemanusiaan. Ia mengatakan, kelompok itu sepakat bahwa jika ada pihak dalam gencatan senjata yang terus-menerus melanggar gencatan senjata, mereka bisa dikeluarkan dari perjanjian.

Ketika penghentian permusuhan mulai diberlakukan bulan Februari lalu, pada awalnya terjadi penurunan kekerasan secara dramatis, namun kemajuan itu perlahan-lahan terkikis.

AS dan Rusia adalah pemimpin bersama dari gugus tugas gencatan senjata yang memantau pelanggaran di Suriah. [ps/jm]